contoh makalah kewirausahaan usaha kecil
Penulis
MAKALAH KEWIRASWATAAN DAN PERUSAHAAN KECIL
KEWIRASWATAAN DAN PERUSAHAAN KECIL
logo-gunadarma
Oleh:
Rifa Hana Zaimah
NPM : 26216366
Universitas Gunadarma
Oktober 2016
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “KEWIRASWATAAN DAN PERUSAHAAN KECIL”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “PENGANTAR BISNIS” di Universitas Gunadarma.
Penulis manyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca, sehingga Makalah ini dapat digunakan dengan baik. Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi penyusun serta bermanfaat bagi dunia perusahaan.
Bekasi, 16 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………………………. 2
1.2. Rumusan Masalah …………………………………………………………..…………………… 3
1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………………………..……………………. 4
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………… 5
2.1 Perusahaan Kecil ……………………………………………………………………………….. 6
2.2 Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan …………….………………………….. 7
2.3 Perkembangan Franchising ..…..………………………………………………..………….. 8
2.4 Ciri-ciri perusahaan kecil ………………………………………………..………………….. 9
2.5 Perbedaan antara kewiraswataan dan bisnis kecil …………………………………….. 10
BAB III KESIMPULAN ……………………………………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………. 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perusahaan kecil sangat melekat pada sendi-sendi perekonomian masyarakat, di setiap sektor usaha ekonomi , baik skala kecil maupun skala besar selalu sangat mempengaruhi kebutuhan masyarkat akan kebutuhan, dan juga bagi lingkungan perusahan, baik untuk kebutuhan sumber bahan baku produk, kebutuhan tenaga kerja, dan inovasi dari kebutuhan lainnya yang dimiliki oleh perusahaan kecil tentu merupakan dasar kekuatan hubungan yang saling mempengaruhi untuk kemajuan perekonomian bangsa.
Sesuai perkembangan dan pengaruhnya UKM selalu menjadi tonggak sejarah bagi perekonomiaan Indonesia bahwa UKM merupakan penyokong perekonomian bangsa yang tahan akan krisis ekonomi yang dimana di saat saat dunia mengalami krisis di setiap Negara UKM selalu tetap hidup dan berdiri menggerakkan perekonomian bangsa Indonesia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas adapun permasalahan yang muncul sebagai berikut:
Apa Pengertian dari perusahaan Kecil?
Bagaimana perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan?
Bagaimana perkembangan franchising di Indonesia
Apa ciri-ciri perusahaan kecil?
Apa perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dan kegunaan dari pembuatan makalah ini adalah
Untuk mengetahui pengertian dari perusahaan kecil
Untuk mengetahui ciri-ciri perusahaan kecil
Untuk mengetahui perusahaan kecil dalam lingkugan perusahaan
Untuk mengetahui perkembangan franchising di Indonesia
Untuk mengetahui perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PERUSAHAAN KECIL
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999, kategori usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan Usaha Kecil merupakan usaha yang mempunyai jumlah tenaga kerja kurang dari 50 orang atau bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 (tidak termasuk tanah dan bangunan) penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000. Milik Warga Negara Indonesia, bukan afiliasi badan usaha lain (berdiri sendiri), dan berbentuk usaha perorangan, badan usaha, atau koperasi
Menurut small business administration amerika serikat, ”perusahaan kecil adalah perusahaan yang dimiliki dan dikelola secara mandiri, serta tidak dominan dalam bidang operasinya”
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Pengertian Usaha Kecil yaitu: Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar
Perusahaan kecil merupakan perusahaan yang melekat pada kehidupan masyarakat dalam memenuhi kehidupan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, serta fleksibelitas penyesuaian volume usaha sesuai situasi dan kondisi yang dimiliki perusahaan, baik kondisi ekonomi, kondisi persaiangan,dan kondisi lokasi.
2.2 PERUSAHAAN KECIL DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Apa itu Lingkungan perusahaan? Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan. Artinya keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sangat dipengaruhi dengan lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menjaga hubungan baik dengan kelompok ataupun pihak-pihak yang terkait.
Lingkungan perusahaan senantiasa mengalami perubahan. Perubahan tersebut memberikan banyak peluang sekaligus banyak ancaman. Berkaitan dengan itu, maka strategi perusahaan juga harus senantiasa diupayakan supaya dapat mengambil manfaat sebaik mungkin dari lingkungan. Dengan kata lain, apabila strategi perusahaan tidak diubah, perusahaan akan tertinggal dari pesaing. Pada akhirnya akan mengakibatkan kebangkrutan atau tutupnya perusahaan.
Berbagai macam lingkungan perusahaan dan pengaruhnya terhadap perusahaan.
Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan. Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi. Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan peluang, Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
Lingkungan eksternal makro,adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
Keadaan alam: SDA, lingkungan.
Politik dan hankam: kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam negara dimana perusahaan berada atau hadir.
Hukum
Perekonomian
2. Lingkungan eksternal mikro,adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil- hasil produksi ke konsumen.
Teknologi: yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.
2. Lingkungan Internal
Lingkungan internal dalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
Tenaga kerja
Peralatan dan mesin
Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.
Faktor Lingkungan
Lingkungan perekonomianyang erat berhubungan dengan pasar dimana diadakan penjualan dan pembelian barang dan jasa.
Lingkungan politik, pemerintah, hokum, dan militer yang mengatur kegiatan perusahaan.
Lingkungan social meliputi berbagai golongan penduduk dengan sikap kepercayaan, tingkah laku yang dicerminkan dalam lembaga social yang ada.
Dari ketiga golongan diatas masih dapat diperinci lagi menjadi sub factor:
Tanah dan alam sekitar Tanah dan sumber alam merupakan salah satu factor penting untuk kegiatan perusahaan.
Ilmu pengetahuan dan seni Ilmu penegtahuan menunjukkan metode, manajemen kepada pimpinan dalam mengelola perusahaan. Penerapan ilmu pengetahuan dalam dunia perusahaan akan dapat membantu menggali ilmu pengetahuan lebih lanjut.
Pemerintah dan hukum Aspek positif dari pemerintah akan dibutuhkan oleh perusahaan ialah perlindungan terhadap hak milik, pemeliharaan tata hukum, dan keamanan, serta penggunaan keuangan, tetapi pemerintah perlu mengadakan pembatasan dengan mengadakan pemungutan pajak dan tariff
Apa peranan perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan beberapa alasan mengapa usaha kecil mempunyai pengaruh yang besar terhadap perekonomian.
Penciptaan lapangan pekerjaan
Lebih dari 20 tahun ini menunjukkan bahwa lapangan kerja baru datang dari jenis usaha kecil. Sangat penting bagi perusahaan besar karena hampir seluruh produk yang dibuat oleh perusahaan manufaktur besar dikerjakan melalui usaha kecil. Perusahaan Kecil memegang peranan penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
2.3 PERKEMBANGAN FRANCHISING DI INDONESIA
Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba.
Waralaba atau Franchising (dari bahasa Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layananan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Kiat-kiat memilih usaha dengan cara waralaba (franchising)
Menurut ketua asosiasi franchise indonesia (afi) anang sukandar, ada kiat-kiat tertentu dalam memilih usaha waralaba yang baik. Bisnis waralaba yang baik adalah usaha yang dibutuhkan sehari-hari yaitu makan, minuman, pendidikan, salon, bengkel, bidang ritel, tea franchise.Selain itu, anang mengatakan ada beberapa daerah yang berpotensi mengembangkan produknya untuk waralaba seperti di jawa tengah dan jogja makanan dan batik, bali dengan produk kerajinan kayu dan pakaian. Anang juga mengingatkan agar para pemodal franchise tea sebaiknya berhati-hati dalam menentukan mengambil peluang usaha melalui waralaba seperti franchise teh. Mengingat sekarang ini sering terjadi kerancuan antara waralaba (franchise) dengan business opportunity (bo). Konsep waralaba franchise teh yang secara legal dan dalam pp no 42 tahun 2007 dijabarkan bahwa waralaba teh harus terbukti benar-benar menguntungkan, selain itu proses aplikasi bisnisnya mudah diterapkan dan diajarkan kepada pengambil pewaralaba dan lain-lain.
Jenis-jenis usaha yang diwaralabakan
Produk dan jasa otomotif
Bantuan dan jasa bisnis
Produk dan jasa konstruks
Jasa pendidikan
Rekreasi dan hiburan
Fastfood dan take away(makanan siap saji)
Stand makanan/foodstall
Perawatan kesehatan,medis dan kecantikan
Jasa membersihkan rumah
2.4 CIRI-CIRI PERUSAHAAN KECIL
Ciri-ciri perusahaan kecil dan menengah di Indonesia, secara umum adalah:
Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM.
Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.
Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri, berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan.
Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.
Menurut Muhammad Taufiq, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki ciri-ciri skala usaha kecil, padat karya, berbasis sumberdaya lokal dan sumberdaya alam, pelaku banyak, dan menyebar, sehingga dari ciri-ciri tersebut dapat diuraikan beberapa kekuatan dan kelemahan UKM sebagai berikut:
‘’Pelaku usaha kecil”
Salah satu karakter penting dari UKM adalah skala usahanya yang relatif kecil. Meskipun batas atas kategori usaha kecil adalah dengan omset maksimal 1 miliar, namun dalam kenyataannya sebagian besar usaha kecil justru memiliki omset dibawah 500 juta. Mengacu pada argumentasi bahwa salah satu sumber keunggulan adalah melalui economies of scale, maka akan sulit bagi usaha berskala kecil secara individual untuk bersaing dengan usaha berskala besar dalam suatu aktivitas bisnis yang sama.
“Padat karya
Produk usaha berskala kecil pada umumnya sangat padat karya. Kegiatan produksi yang melibatkan banyak tenaga kerja sebagai konsekuensi dari aktivitas yang menghasilkan produk yang berciri hand made. Produk UKM yang bersandar pada keahlian dan keterampilan tangan ini membawa konsekuensi pada kurangnya aspek presisi dan kesulitan untuk distandarisasi. Disamping memiliki kelemahan, aktivitas bisnis yang mengandalkan keterampilan individu tentu juga memiliki keunikan, sehingga mendapat pasar yang tersendiri. Keunikan produk UKM dapat dikembangkan sebagai sumber keungulan menghadapi produk-produk yang berbasis pabrikasi (produk cetak).
“Berbasis sumberdaya lokal dan sumber daya alam.
Salah satu ciri dari orientasi berusaha di kalangan UKM pada umumnya adalah lebih kepada upaya melakukan aktivitas apa yang bisa dilakukan dengan sumberdaya yang ada, ketimbang memproduksi sesuatu yang diminta oleh pasar. Dengan kata lain aktivitas usaha UKM lebih kepada production oriented, memproduksi sebaik mungkin apa yang bisa dilakukan dengan bertumpu pada ketersediaan sumberdaya yang ada. Karakter aktivitas bisnis UKM seperti ini menghasilkan produk-produk unggulan yang komparatif pada masing-masing wilayah. Kebersinambungan usaha yang berbasis sumberdaya alam tentu sangat rentan, manakala UKM terlibat dalam aktivitas produksi yang mengeksploitasi sumberdaya alam yang tidak terbaharui.
“Pelaku banyak
Karena hampir tidak ada barrier to entry pada aktivitas bisnis UKM, baik dari aspek teknologi, investasi, manajemen, perlindungan hak intelektual, maka sangat mudah bagi masyarakat untuk masuk ke dalam industri yang digeluti oleh UKM. Sebagai konsekuensinya relatif sangat banyak pelaku bisnis UKM dalam sektor dan kegiatan bisnis tertentu. Di satu sisi struktur usaha seperti ini sangat baik untuk mendorong kompetisi, tetapi di lain pihak UKM sering dihadapkan pada kondisi dimana banyak UKM sebagai produsen menghadapi kekuatan monopsonis.
”Menyebar
Aktivitas bisnis UKM dapat dijumpai hampir diseluruh pelosok tanah air serta diberbagai sektor. Dengan demikian, bila UKM dapat mengembangkan jaringan yang efektif, maka konsep global production dapat dipenuhi, karena UKM mampu menghasilkan produk di mana saja dan memasarkannya ke mana saja serta kapan saja. Dengan kata lain produk UKM yang sejenis sangat mudah diperoleh masyarakat dimana saja dan kapan saja.
Bentuk-bentuk Usaha Kecil
Bisnis Jasa
Bisnis jasa dewasa ini merupakan yang terbesar dan cepat pertumbuhannya dalam dunia usaha kecil. Jasa juga membawa keuntungan yang sangat besar bagi wirausaha kecil yang mampu berinovasi tinggi.
Bisnis eceran (Retail Business)
Adalah satu-satunya usaha yang menjual produk manufaktur yang langsung kepada konsumen.
Bisnis distribusi (wholesale business)
Adalah satu-satunya bisnis yang membeli barang dari pabrik atau produsen dan menjual kepada pedagang eceran.
Agribisnis/Pertanian (Agriculture)
Pertanian barangkali adalah bentuk bisnis kecil yang tertua. Pada awalnya hasil pertanian itu dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga namun lama kelamaan menjadi sebuah bisnis yang cukup besar karena adanya ketergantungan masyarakat satu sama lain.
Bisnis Manufaktur
Merupakan suatu bisnis kecil yang memerlukan modal untuk investasi yang cukup besar, karena memerlukan tenaga kerja, teknologi dan bahan mentah untuk mengoperasikannya.
2.5 PERBEDAAN ANTARA KEWIRAUSAHAAN DAN BISNIS KECIL
Kewiraswastaan, wiraswasta, wiraswastawan.
Pengertian wiraswastawan : adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya atau lebih singkatnya adalah orang yg membuka lapangan pekerjaannya sendri.
Unsur-unsur penting wiraswasta :
Kemampuan dalam membuka, mencari, menciptakan, dan menggunakan peluang usaha.
Kemampuan untuk menyatukan faktor-faktor produksi atau mengorganisasikan peusahaan secara efektif dan efisien.
Kemampuan dalam mengambil keputusan dan meminimalkan resiko
Kemampuan untuk bersaing dengan pihak lain.
Banyak guru,dosen ataupun pengusaha, berpendapat bahwa kewirausahaan dan bisnis kecil itu berbeda, padahal sama sekali tidak ada perbedaannya, kenapa?? Karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil :
Mereka sama-sama berbisnis
Pengukuran potensi bisnis sama
Kapasitas dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja
Unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan dimulai
Jiwa enterpreneur yang dimiliki sama
Ujung pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng atau tidak
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
Perusahaan kecil merupakan Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Lingkungan Eksternal perusahaan terdiri atas 3 kelompok faktor yang saling berkaitan dan memainkan peranan penting dalam menentukan peluang, ancaman dan batasan yang dihadapi oleh perusahaan. Lingkungan mencakup faktor yang berasal dari luar jangkauan perusahaan dan biasanya tidak terkait dengan situasi operasi suatu perusahaan, faktor ekonomi, sosial, politik, teknologi dan ekologi. Faktor-faktor yang lebih langsung mempengaruhi prospek perusahan bersal dari lingkungan industrinya, termasuk hambatan bagi masuknya pendatang baru, kompetisi dengan saingan, ketersediaan barang dan hambatan operasional lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Junaidi Abdullah, Aspek Hukum dalam Bisnis,Nora Media Enterprise, Kudus, 2010
Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern; Edisi 3,Liberty, Yogyakarta, 2002
http://www.kabarbisnis.com/makro/aneka-bisnis/2811561-Usaha_waralaba_kian_diminati.html
http://www.kiwod.com/cerita-online/tips-memilih-bisnis-waralaba/
https://sites.google.com/site/kewiraswastaan/
Tugas Makalah Kewirausahaan
Usaha Lesehan
Oleh
Nama : Fera Komalasari
NIM : E1D010002
Kelas : III A/ Bahasa Inggris Reguler Pagi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan
Universitas Mataram
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui lebih detail tentang usaha lesehan. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Usaha Lesehan” , karena penyusun ingin mendalami tentang cara membuka usaha lesehan dan ingin berbagi tentang usaha tersebut.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Dengan demikian penyusun mengucapkan terima kasih.
Mataram, 17 Januari 2011
Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar……………………………………………………………………………..i
Daftar isi……………………………………………………………………………………..ii
Bab 1:
Pendahuluan
Latar Belakang…………………………………………………………………….1
Strategi pengolahan………………………………………………………………2
Strategi pemasaran………………………………………………………………..5
Permasalahan yang dihadapi…………………………………………………..
Bab II
Pemecahan masalah
Alternatif Pemecahan masalah…………………………………………………
Strategi pengembangan…………………………………………………………
Hal penting yang dapat dipetik………………………………………………….
Bab III
Pentutup
Kesimpulan………………………………………………………………………..13
Saran…………………………………………………………………………………14
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
“Bisnis kuliner memang tidak pernah mati.” Bagaimana bisa seperti itu?! iya, bisnis ini memang semakin tumbuh subur seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan gaya hidup yang ingin serba cepat tersaji. Sadar atau tidak, dengan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak maka semakin banyak pula kebutuhan pangan yang harus disediakan.
Adapun makan adalah kebutuhan utama bagi seluruh makhluk hidup, tidak hanya manusia tetapi hewan serta tumbuhan juga membutuhkan makan. Sebab makanan itulah yang nantinya akan diolah dan dijadikan sumber energy, sehingga kita dapat terus beraktivitas. Umumnya orang akan memasak sendiri makanan yang akan ia makan, dengan maksud lebih hemat dan terjamin. Namun seiring berjalannya waktu, hal tersebut kini mulai berubah, dimana-mana tersebar lesehan yang menyediakan berbagai jenis menu, terutama makanan siap saji. Selain karena lebih praktis dan harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal, alasan lain yang membuat orang suka makan di lesehan ataupun warung-warung makan adalah karena adanya perbedaan suasana, serta kenyamanan yang di dapat dari fasilitas-fasilias yang memang sengaja disediakan demi kenyamanan para tamu. Waktu juga menjadi salah satu alasan orang lebih memilih makan di lesehan, karena belum tentu semua orang sempat untuk menyediakan makanan di rumah. Hal tersebut yang membuat usaha lesehan dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Karena peluang bisnis tersebut akan dibutuhkan sampai kapanpun, dan prospek kedepannya semakin bagus seiring bertambahnya jumlah penduduk.
Usaha adalah salah satu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencapai keberhasilan guna memenuhi kebutuhan finansial yang dikembangkan oleh pemilik Usaha terbagi menjadi tiga yaitu usah kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Walaupun tingkatnya berbeda namun dalam menjalankannya sama-sama dibutuhkan tanggung jawab dan keberanian dalam menerima resiko. Serta cara pengembangannya pun relatif sama.
Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti mereka yang memulai usaha baru, menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan.
Kata “Wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris entrepreneur, yang artinya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan peluang bisnis. Saya menggambarkan pengusaha sebagai orang yang mampu memindahkan sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih banyak.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi etimologi (asal usul kata ). Wira, artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah berani, berjiwa besar, dan berwatak agung. Usaha, artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha dapat mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya. Wirausaha ini bukan faktor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan.
Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a. karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Allah SWT.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para pembaca khususnya bagi para pelajar/mahasiswa yang ingin menjadi seorang wirausahawan yang hebat dan bahkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat kelak. Semoga makalah ini mampu memberikan bekal, motivasi, yang sangat berguna bagi pembaca.
b.Strategi Pengolahan
adapun strategi pengolahan yang harus dilakukan adalah:
a.Persiapan Awal Dalam Membuka Usaha Lesehan
Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa saja, termasuk lesehan adalah mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan ketakutan dan keraguan akan kegagalan. Setelah langka pertama ini, kini menyangkut masalah operasional dari rencana usaha Anda. Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu disiapkan rapi. Mulai dari menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang pekerjaan itu, untuk lesehan makan minimal harus mengerti masakan. Bisa pintar memasak, lebih baik lagi ahli memasak. Namun, untuk menjadi pengusaha lesehan tidak harus menjadi ahli masah dulu, tetapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, tenaga ahli yang bisa memasak bisa direkrut. Persiapan dalam memulai bisnis lesehan adalah tersedianya prasarana dan sarana. Pengertian tersedianya bukan berarti harus menjadi miliknya, tetapi bisa diperoleh dari meminjam atau menyewa terlebih dahulu, kecuali memang tersedia dana yang cukup yang sengaja diinvestasikan ke usaha Anda untuk jangka panjang. Prasarana adalah hal-hal kemudahan bersifat fisik maupun non fisik yang mendukung pengoperasian sarana-sarana atau alat-alat. Sedangkan sarana adalah alat-alat untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.
Dalam usaha lesehan, yang termasuk prasarana adalah tempat yang strategis, tenaga ahli (juru masak), modal usaha, dan izin usaha, sedangkan meja kursi, peralatan makan, peralatan masak, dan sebagainya adalah sarana.Bisnis makanan termasuk bisnis yang beresiko besar. Karena bisnis makanan beda dengan bisnis-bisnis lain. Kecuali yang kita jual adalah makanan kering, yang bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Namun jika anda yakin pangsa pasarnya yang bagus, maka bisnis makanan akan memberi keuntungan yang berlipat ganda.Bisnis makanan bukan milik kaum wanita saja, banyak pria yang menjadi koki kelas dunia. Dan kebanyakan penjual makanan yang sukses adalah pria. Rasa masakannya pun tidak kalah dari masakan wanita.Untuk bisnis makanan, jika anda bingung memilih makanan apa yang akan dijual, anda bisa memulainya dari makanan kesukaan anda. Jika anda lebih berani, anda bisa memulainya dari makanan atau masakan khas yang banyak dijual disekitar tempat anda ingin berjualan, dan tentunya yang banyak dibutuhkan ditempat tersebut.
b.Perkiraan Modal yang diperlukan untuk Membuka usaha lesehan
– Peralatan memasak
Dalam hal ini saat membuka usaha untuk pertama kalinya sangat dibutuhkan peralatan-peralatan memasak seperti panci, kompor gas, dan sebagainya. Dimana dalam perkembangannya dapat ditambah jika lesehan tersebut sudah berkembang.
– Ruangan / dapur
Sebaiknya tata dapur sedemikian rupa untuk memudahkan pekerjaan dan tambahkan rak-rak khusus untuk tempat perlengkapan memasak.
– Rak khusus untuk bumbu-bumbu dapur
Kalau perlu beri label pada tempat masing-masing bumbu untuk memudahkan proses memasak.
– Keuangan
Sebagai pemula, biasanya Anda belum bisa berutang alias masih memakai modal sendiri. Modal yang Anda perlukan untuk berbelanja bahan-bahan makanan berkisar 60% dari harga makanan yang dipesan.
Mengenai masalah perhitungan biaya usaha, maka bisa diatur sbb:
-modal awal mendirikan usaha seperti, mendirikan bangunan, membeli peralatan masak, peralatan makan, dan perizinan
-modal pembelian persediaan bahan baku seperti bahan masakan (daging, beras, bumbu, sayur, dll), dan juga minuman
-modal operasional seperti gaji karyawan (jika ada) listrik, gas, telpon, dll. Khusus untuk modal pembelian bahan baku dan modal operasional, sebaiknya disiapkan untuk minimal 3 bulan ke depan, agar usaha tetap dapat berjalan selama 3 bulan pertama dan belum menghasilkan keuntungan.
c.Dasar Pengetahuan dan ketrampilan yang harus dimiliki
Aneka masakan dan variasinya. Memasak memang urusan selera, tetapi tetap ada standart tersendiri yang harus dikuasai.Kita harus pintar mengelola bahan-bahan makanan dan penggunaannya agar tidak boros dan terhindar dari kerugian.Perhatikan cara memasak dan menyimpan hasil masakan dengan baik. Hal ini sangat penting untuk menghindari masakan menjadi basi/bau akibat penanganan atau penyimpanan yang salah.
Teknik berbelanja dan memilih bahan makanan agar perhitungan biaya tidak bengkak.Informasi tempat berbelanja bahan makanan yang berkualitas baik dengan harga miring. Terkadang perlu sumber dari beberapa tempat untuk mendapatkan bahan makanan yang baik. Misalnya, untuk sayuran segar dan murah sebaiknya dibeli di pasar A, tetapi untuk daging sapi lebih baik dibeli di pasar B. Membeli daging ayam dan sapi ada yang menggunakan pesan-antar.
d.Hal yang Harus Diperhatikan Untuk Membuka Usaha Lesehan
Peralatan yang Dibutuhkan dalam Membuka Usaha Rumah Makan
Peralatan Masak :
Peralatan yang digunakan pada prinsipnya sama dengan alat rumah tangga biasa yang hanya saja ukurannya lebih besar karena digunakan untuk memasak dalam jumlah atau porsi lebih banyak. Peralatan masak untuk usaha rumah makan antara lain, kompor gas, kompor minyak, rice cooker katering, aneka panic ukuran besar dan kecil, wajan besar dan kecil, aneka pisau, gilingan bumbu, dan sebagainya. Peralatan tersebut wajib dimiliki, namun untuk suatu usaha rumah makan pemula hendaknya pembelian alat disesuaikan dengan kapasitas pesanan dulu. Jangan sampai modal awal yang ada menjadi membengkak hanya untuk hanya untuk membeli peralatam saja .
Peralatan Makan :
Peralatan makan yang wajib dimiliki adalah piring, sendok, garpu, aneka pemanas lauk, mangkuk, meja, kursi dan sebagainya.
Perlengkapan Penunjang Usaha lesehan
Merupakan perlengkapan diluar alat masak yang ada yang berfungsi untuk mempermudah pekerjaan pada usaha rumah makan. Alat-alat tersebut antara lain lemari es untuk menyimpan bahan , lemari penyimpan alat masak dan alat makan, dispenser dan sebagainya.
c.Strategi pemasaran
Strategi Promosi dalam Membuka Usaha Lesehan
1.Dalam dunia usaha, kita harus pintar-pintar menggaet pelanggan dan menjaga agar pelanggan tersebut tidak kabur ke tempat lain.Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. Para wirausahawan dapat mengambil alternatifnya yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi yang murah dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu baru mempersiapkan brosur ataupun spanduk.
Satu tips penting :
“Tunjukkan perhatian dan penghargaan kepada teman/kerabat yang sudah membantu mempromosikan usaha Anda sehingga Anda mendapat order berikutnya. Tidak perlu mahal, misalnya berikan seloyang puding, makaroni panggan, atau setoples kue. Dengan perhatian/bonus tersebut dia akan lebih senang membantu promosi Anda.”
2.Pembuatan paket-paket makanan yang murah dan meriah.
d.Permasalahan yang Dihadapi
Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa sangat ditentukan oleh tingkat kepentingan maupun kepuasan pelanggan sebagai pemakainya. Pelayanan yang kurang memuaskan akan menyebabkan berkurangnya konsumen atau bahkan hilang karena konsumen berpindah ke jasa layanan lain. Hal ini merupakan tantangan besar bagi perusahaan dalam membangun citra perusahaan yang tidak hanya mampu membuat dan membangun tapi juga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan.Usaha kuliner itu sendiri memiliki tantangan untuk tetap mempertahankan usahanya antara lain bagaimana menjaga kualitas pelayanan agar dapat bersaing dengan produk serupa dan juga produk pengganti lainnya yang saat ini semakin banyak bermunculan. Dan juga menghadapi permasalahan lesehan-lesehan baru yang banyak bermunculan disatu kawasan mengakibatkan pelanggan bisa saja lebih tertarik dengan lesehan-lesehan tersebut.
BAB II
Pemecahan Masalah
a.Alternatif Pemecahan Masalah
Menghadapi permasalahan tersebut diatas maka perusahaan perlu mengetahui perilaku pelanggan dalam membeli, menggunakan dan mengevaluasi jasa dalam rangka pemenuhan dan pemuasan kebutuhan. Analisis mengenai tingkat kepuasan pelanggan ini nantinya dapat dijadikan sebagai dasar untuk menentukan strategi dan program pemasaran yang relevan pada situasi dan kondisi saat ini. Konsep strategi yang baik membutuhkan perumusan masalah yang berlandaskan kepada wawasan yang lebih luas.
Bila ditinjau dari sudut pandang perusahaan, salah satu cara yang efektif dalam melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan. Hal ini membawa perubahan yang cukup mendasar dalam bisnis utama suatu perusahaan. Sebagai contoh, semakin banyaknya bisnis utama lesehan bergeser dari sekedar menyediakan segala macam makanan untuk dijual, menjadi usaha melayani dan memuaskan rasa lapar pelanggan dengan disertai usaha menyediakan suasana yang kondusif bagi pelanggan untuk menikmati hidangan. Bahkan tidak jarang pula dilesehan disajikan pula hiburan musik.
Manajemen pemasaran mengenal konsep bauran pemasaran (Marketing Mix) sebagai variabel-variabel keputusan yang dapat dikendalikan oleh manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Di dalam konsep bauran pemasaran (Marketing Mix) terdapat 7 variabel yaitu
roduk (product), harga (price), promosi (promotion) dan tempat (place), proses
(process),personil (personil), dan fasilitas fisik (physical facility). Analisis tingkat kepuasan pelanggan memberikan landasan yang baik untuk memahami dan memanfaatkan lebih efektif lagi konsep dan metode-metode pemasaran produk bagi strategi dan program pemasaran. Strategi dan program pemasaran diperlukan untuk mengatasi permasalahan pemasaran yang kompleks melalui pendekatan terhadap sistem nyata di dalam perusahaan.
Untuk meningkatkan keuntungan, setiap perusahaan bisnis harus berusaha melakukan perubahan terhadap efektivitas dan efisiensi kegiatan usahanya. Prinsip utama dari bisnis adalah bagaimana meningkatkan profit, meminimalkan biaya, serta membuat produk perusahaan menjadi unggul sehingga produk perusaan dapat diterima pasar. Semakin kesini, tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan semakin tinggi dan beragam. Oleh karena itu kegiatan efisien dan efektifitas yang dilakukan tidak hanya berupa perbaikan yang bersifat financial, tetapi lebih jauh mengembangkan agar lebih unggul dari produk lain di dalam pasar.
Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam menjaga kualitas pelayanan yaitu dengan memberikan pelayanan yang memuaskan, sesuai dengan atau melebihi harapan pelanggan. Sehingga dirasakan sangat penting untuk mengetahui pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan. Bisa berkembang atau tidaknya usaha rumah makan sangat tergantung dari posisi letak lesehan yang Anda miliki. Usahakan mencari tempat yang cukup ramai untuk memulai usaha ini. Anda bisa mencoba usaha ini di daerah pertokoan, daerah perkantoran, daerah kampus atau pusat perbelanjaan. Semakin ramai daerah di sekitar rumah makan Anda, semakin besar peluang orang untuk berkunjung. Usahakan tidak membangun usaha ditempat yang sepi atau jauh dari jalan umum agar dapat dilihat oleh khalayak ramai.
harga seimbang dengan rasa.
Dua kunci sukses dari usaha lesehan adalah harga dan rasa. Saat makanan yang Anda jual memiliki rasa yang nikmat dan khas dengan harga yang sesuai, pasti rumah makan Anda akan ramai dikunjungi.
Untuk harga, Anda juga harus menyesuaikannya dengan lokasi dan jenis makanan yang Anda jual. Pada dasarnya Anda bisa menerapkan harga jual setinggi 30-50% dari modal yang dikeluarkan. Tentu didukung dengan rasa yang enak pula.
Pelayanan.
Selain harga dan rasa, hal lain yang cukup penting adalah pelayanan. Pelayanan yang ramah dengan senyuman di bibir akan menarik banyak pelanggan untuk kembali ke rumah makan Anda. Usahakan agar pengunjung merasa nyaman di rumah makan Anda dan jangan biarkan mereka menunggu sangat lama untuk menikmati hidangan yang dipesan.
Penyajian yang menarik.
Tampilan merupakan modal awal untuk menciptakan selera makan. Dengan tampilan yang menarik dari makanan yang Anda buat, pengunjung juga akan terpacu selera makannya. Setelah selera makan bangkit, ditambah dengan rasa yang enak, rumah makan Anda akan cepat terkenal. Akhirnya pelanggan rumah makan Anda akan semakin banyak.
b.Strategi Pengembangan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan usaha, sbb;
1. Jeli melihat pasar
Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk yang tengah tren meskipun dalam kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas produk nomor 1 tapi produknya ketinggalan jaman (dalam bidang garmen/usaha pakaian). Seandainya dalam bidang makanan, konsumen lebih membeli produk yang mempunyai kualitas, mutu, dan bergizi serta rasa yang enak. Sebelum memulai usaha, sebaiknya anda melakukan survei terlebih dahulu tentang menu yang beredar di pasar. Lalu, pilihlah menu yang belum banyak dijual di sana guna mengurangi tingkat persaingan. Namun, pilihlah yang sesuai dengan target pasar / konsumen.
2. Menjalin komunikasi dengan orang lain
Maksudnya agar tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata dalam menjalankan usaha, tentunya mata-mata dalam ati positif yaitu orang yang bertugas mengumpulkan informasi untuk mendukung kemajuan usahanya. Memperluas jaringan komunikasi sangatlah penting selain mempermudah mendapatkan informasi juga dapat memperluas daerah pemasaran.
3. Berani berinvestasi
Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/modal yang terbatas, diharapkan untuk berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun berusaha mengkredit uang dengan orang lain dengan syarat harus adanya pertanggungjawaban untuk melunasinya.
4. Fokus dalam usahanya
Kelemahan dari para wirausahawan selama ini adalah tidak mampu mengelola kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Sebagai contoh, beberapa pengusaha garmen tergiur keuntungan sesaat dari bisnis valas saat krisis moneter 1998, akhirnya mereka mencoba berbisnis valas sedangkan bisnis garmennya terbengkalai. Sementara bisnis valasnya merugi akibat ketiadaan pengalaman bisnis financial, maka pengusaha tersebut gulung tikar.
5. promosi
Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. Para wirausahawan dapat mengambil alternatifnya yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi yang murah dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu baru mempersiapkan brosur ataupun spanduk.
6.pemasaran yang dilakukan para wirausahawan
Dapat memilih tempat yang strategis. Dan dalam hal memproduksi barang dan penamaan tempat (toko) perlu adanya keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka kemungkinan banyak konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah didalam penjualan produk atapun memberikan nilai diskon apabila pembelian banyak.
7.Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis
Yakni dengan jalan Waralabalisensi atau peluang bisnis ataupun distribusi wholesale.
8.Mempunyai pemasok tetap yang dapat memasok semua bahan baku produksinya setiap hari sangat dianjurkan guna kelancaran proses produksi.
9.Izin usaha
Untuk kenyamanan usaha, anda perlu mengurus izin usaha di instansi pemerintah atau pihak berwenang setempat. Mengurus izin ini perlu dilakukan untuk menghindari masalah perizinan yang mungkin timbul dikemudian hari.
c.Hal yang dapat dipetik
Banyak sekali hal yang dapat dipetik diantaranya adalah:
Jangan pernah takut mencoba untuk menjadi seorang wirausahawan karena kita tidak akan pernah tahu jika tidak pernah mencoba.
Konsisten dan kreatif pada satu bisnis hingga sukses.
Beranilah membangun Indonesia yang lebih baik dengan menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga pengangguran dapat dikurangi.
Kemauan yang keras, perjuangan yang tak kenal lelah, kesediaan menghadapi segala kemungkinan, dan selalu berpikir positif adalah mutlak diperlukan untuk menjadi seorang wirausahawan.
Giat berusaha, pantang menyerah, dan harus rajin bersyukur.
BAB III
Penutup
a.Kesimpulan
Usaha kuliner kini menjadi salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan. Selain karena semakin bertambahnya jumlah penduduk dari hari ke hari, perubahan ekonomi juga dapat mempengaruhi semakin majunya usaha-usaha rumah makan.
Persiapan awal yang perlu diperhatikan untuk memulai usaha rumah makan diantaranya adalah menyiapkan modal, tempat/lokasi yang strategis, mengetahui peluang pasar, perizinan usaha, serta promosi yang tepat agar usaha rumah makan ini dapat terus berjalan dengan sukses. Selain itu, keterampilan dasar seperti memasak, mengolah bahan-bahan, menyimpan bahan-bahan, teknik berbelanja, serta info-info tempat berbelanja yang murah tapi berkualitas juga meski kita pahami.
Margin keuntungan yang dapat diraih dari usaha lesehan juga sangat besar. Rata-rata keuntungan yang dapat diraih berkisar antara 30-50% dari omset penjualan. Hal ini dapat terwujud karena usaha lesehan merupakan usaha jasa pengolahan makanan dan penyajiannya. Otomatis keuntungan yang diraih bisa sangat besar.
Perlu diingat bahwa kegiatan wira usaha akan menunjang ekonomi keluarga / pemerintah, baik industri dan perdagangan. Pertumbuhan industri yang diikuti kemajuan perdagangan akan melahirkan kesempatan kerja baru. Lapangan kerja baru ini akan menampung tenaga kerja baru,yang pada hakekatnya mengurangi pengangguran, mengatasi ketegangan sosial, meningkatkan taraf hidup masyarakat, memajukan ekonomi bangsa dan negara, pada akhirnya menentukan pula keberhasilan pembangunan nasional.
Kesuksesan dalam usaha kuliner kembali pada diri Anda sendiri. Dengan penanganan yang tepat dan ciri khas tersendiri, Anda akan meraih kesuksesan di dalam usaha ini. Selamat menjadi usahawan sejati.
b.Saran
Jangan pernah takut mencoba.
DAFTAR PUSTAKA
Intisari 7 Resep Kaya ala Orang China.Chivita Books.Yogyakarta.2010
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
MAKALAH
USAHA LAUNDRY KILOAN
D
I
S
U
S
U
N
O
L
E
H
HERAWATI PALENTINA L SIAHAAN
NPM : 43211324
KELAS : 2DA01
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan suatu anugerah pada kami sehingga kami dapat menyusun tugas makalah tentang Usaha Kecil Menengah (UKM). Karena itu Kami berterima kasih kepada bapak/ibu yang telah memberikan kami pelajaran Mengenai Kewirausahaan. Didalam makalah ini kami akan menjelaskan salah satu contoh Usaha Kecil Menengah (UKM) mengenai bagaimana cara tempat dan pemasarannya,penetapan harganya, dan juga analisis usaha. Untuk lebih jelasnya kami akan menjelaskan lewat makalah ini yang semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
i
Kata pengantar…………………………………………………………………..i
Daftar isi………………………………………..………………………………..ii
BAB 1
Pendahuluan……………………………………………………………………..1-2
BAB II
Pembahasan……………………………………………………………………….3
1.Letak Usaha…………………………………………………………………..4-5
2.Kepemilikan Usaha……………………………………………………………6
3.Pemasaran………………………………………………………………………7
4.Analisis Bisnis…………………………………………………………………8
BAB III
Penutupan…………………………………………………………………………9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Di zaman modern ini, kaum perempuan mempunyai peluang yang sama dengan pria untuk berkarir diluar rumah. Hal ini menyebabkan pekerjaan rumah tidak lagi ditangani sepenuhnya oleh sang ibu. Salah satu gaya hidup modern dari masyarakat kota adalah mencuci pakaian di tempat-tempat khusus atau dikenal dengan laundry. Dengan mengeluarkan sejumlah uang mereka tidak dipusingkan lagi dengan masalah pakaian kotor. Hal ini memberikan peluang usaha tersendiri, karena kebutuhan akan pelayanan pencucian pakaian ini terus meningkat.
Dikota-kota besar khususnya, gerai-gerai laundry terus tumbuh. Namum bagi masyarakat menengah, biaya laundry ternama masih menjadi perhitungan. Alternatif yang bisa dipilih adalah laundry kiloan. Laundry kiloan juga pilihan yang tepat bagi yang ingin membuka usaha jenis ini dengan modal yang tidak terlalu besar. Dengan bermodalkan mesin cuci dan ruangan tempat usaha yang memadai, serta didukung lokasi yang strategis, membuat prospek usaha ini semakin bagus.
Peluang usaha laundry merupakan peluang usaha yang cukup banyak dikembangkan orang untuk saat ini. Laundry merupakan salah satu bentuk layanan jasa bagi mereka yang selalu menginginkan hidup untuk lebih mudah.
Melirik dan mengembangkan peluang usaha laundry juga perlu analisa yang matang agar ke depan usaha laundry yang Pemilik usaha kembangkan tidak gulung tikar.
Para mahasiswa atau pegawai kantor yang merasa cukup memiliki uang tentunya akan lebih suka untuk mencuci pakaian mereka memakai jasa laundry karena lebih nyaman, mudah dan memanjakan. Lokasi lain yang bisa Pemilik usaha jadikan tempat mengelola bisnis landry adalah kawasan sulit air bersih.
Kawasan sulit air bersih sangat membutuhkan usaha laundry terutama bagi mereka para pendatang yang merasa risih dengan kondisi air yang tidak memadai.
1
Daerah pariwisata juga merupakan kawasan spesial yang cukup efektif untuk mengelola sebuah usaha bisnis laundry. Di kawasan wisata biasanya orang menetapkan tarif laundry dengan harga yang cukup mahal.
Peluang usaha laundry kelola akan dapat berkembang pesat jika mampu memaksimalkan pelayanan kepada para pelanggan, baik dalam hal kualitas hasil cucian, ketepatan waktu, serta keramahan pihak pelayan.
Jika pemilik usaha mampu akan lebih baik lagi menawarkan dan memberikan jasa pelayanan prima berupa jemput dan antar hasil laundry ke alamat pelanggan yang terjangkau.
Untuk mengembangkan peluang usaha laundry, Pemilik usaha juga bisa menjalin kerjasama dengan pihak-pihak seperti hotel, hal ini akan lebih efektif dilakukan di kawasan pariwisata.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bisnis laundry dari jenis yang paling sederhana dikenal dengan cuci-setrika. Bisnis ini biasanya menjamur di daerah yang banyak terdapat kos-kosan atau rumah kontrakan, dimana penyewa kos atau kontrakan tak sempat atau tak bisa melakukan cuci dan setrika baju sendiri. Biasanya ini dikerjakan oleh pembantu atau penjaga kos-kosan itu.
Sementara bentuk laundry yang canggih di Indonesia dari dulu dikenal dengan istilah binatu. Dalam bahasa modern saat ini lebih dikenal dengan istilah laundry & dry clean, dimana untuk laundry pakaian dicuci menggunakan mesin cuci. Sedangkan untuk dry clean pakaian dibersihkan dengan cairan kimia khusus yang bisa membersihkan dan merontokkan kotoran di pakaian tanpa dicuci secara biasa.
Usaha jenis ini yang dulu hanya dilakukan secara rumahan atau terdapat di hotel-hotel mewah untuk fasilitas tamunya, lalu mulai menjamur di tahun 1990-an, sejak dimulainya sistem franchise (waralaba) bisnis ini dari luar negeri.
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir juga menjamur bisnis sejenis yang menggunakan waralaba lokal dan sistem agency yang bisa memberikan layanan dengan harga lebih terjangkau. Layanan, yang tadinya hanya diperuntukkan bagi masyarakat kelas atas, kini bisa dinikmati masyarakat kelas menengah ke bawah.
Tak berhenti sampai di situ, kombinasi antara layanan murah dengan layanan cuci-setrika tadi berkembang lebih kreatif lagi dengan munculnya laundry kiloan. Yaitu laundry biasa, tapi dengan harga yang dibayarkan berdasarkan hitungan kilogram (bukan per potong pakaian).
3
1. Letak Usaha
Saya akan membahas bisnis laundry untuk kelas menengah yang bisa terjangkau seluruh lapisan, yaitu Shopia Laudry yang dimiliki Ibu Nur.Yang berlokasi di Jl.Boulevard Kota Kembang no 15,Grand Depok City.
Berikut persiapan yang dilakukan Ibu Nur dalam menjalankan bisnisnya.
Pertama, modal untuk investasi yang dibutuhkan untuk lokasi penjualan (outlet tempat menerima pelanggan atau cucian), lokasi mencuci, dan peralatan berupa mesin-mesin yang dibutuhkan, serta instalasi air, listrik, dan buangan air kotor.
Lokasi tempat menerima cucian dan tempat mencuci dilakukan di tempat yang sama atau terpisah, mengingat dibutuhkan instalasi air yang memerlukan ruang dan biaya yang juga besar.
Ada pun mesin yang dibutuhkan adalah: cash register (mesin hitung uang), mesin cuci baju kapasitas besar/ industri, mesin pengering baju kapasitas besar, mesin setrika press besar, dan setrika tangan. Ini minimum standar mesin yang dibutuhkan Ibu Nur untuk memulai usahanya. Jika jumlah cucian belum terlalu banyak, mesin press (setrika otomatis) bisa digantikan seterika tangan yang harganya jauh lebih murah.
Mesin cash register digunakan di lokasi penerima cucian untuk mencatat dan menerima transaksi keuangan. Mesin cuci digunakan untuk mencuci pakaian yang bisa dicuci dengan mesin biasa, sedangkan pakaian yang tak bisa dicuci dengan mesin cuci biasa harus dicuci secara terpisah.
Kendati Indonesia negara tropis dengan matahari yang terus bersinar, kita tak bisa mengandalkan matahari untuk mengeringkan cucian. Selain itu, diperlukan ruang jemuran yang amat besar untuk mengeringkan pakaian. Bila musim hujan tiba, akan sulit untuk mengeringkan pakaian. Maka, dibutuhkan mesin pengering cucian.
Mesin setrika (press) otomatis juga diperlukan, tapi untuk mendapatkan press-line atau garis setrika yang jelas dan tegas biasanya tukang cuci lebih menyukai setrika tangan yang berat, karena memberikan hasil yang jauh lebih maksimal, meski membutuhkan tenaga pekerja lebih banyak.
4
Sedangkan untuk biaya operasional sehari-hari komponennya: biaya sewa tempat deterjen dan pelunak cucian, air, bahan kimia untuk dry-clean, dan SDM (pekerja). Untuk lokasi Bu Nur melakukannya di rumah sewaan, terutama. Sedangkan air,Ia menggunakan air tanah,yang terlebih dahulu disaring karena air tanah yang kotor bisa merusak pakaian.
Di beberapa laundry modern, biasanya menggunakan mesin penyaring air sebelum digunakan atau mesin daur ulang air. Beberapa laundry modern yang lebih mewah dan mahal bisa menggunakan air minum mineral untuk mencuci pakaian pelanggan.
5
2. Kepemilikan Usaha
Kepemilikan Usaha Laundry ini adalah Bu Nur sendiri,ia menjalankannya dengan bantuan 5 karyawan, yaitu 1 orang pekerja di tempat penerima cucian, 2 orang pekerja di tempat pencucian, 1 orang untuk mencuci, dan 1 orang lagi untuk setrika pakaian.Modal terbesar yang harus dipersiapkannya adalah untuk pembelian mesin-mesin dan sewa tempat.
Untuk memulai usaha jenis rumahan, bisa memakai mesin rumahan, tetapi daya tampung cucinya kurang besar. Sehingga bila permintaan cucian meningkat harus menggunakan beberapa mesin cuci. Berbisnis laundry mengandalkan kuantitas yang besar, karena keuntungan per potong dari sisi nominal tak terlalu besar.
Pemasaran atau jumlah cucian yang diterima amat menentukan kapan investasi kembalinya modal serta keuntungan yang ingin dia raih. Usaha yang Ia lakukan dengan skala menengah yang membutuhkan modal yang cukup besar.
Ber-partner jadi salah satu alternatif yang bisa Ia lakukan. Namun, mencari partner tak mudah. Harus ada kecocokan dan kesamaan visi dan misi dalam menjalankan usaha bersama. Juga harus ada hitung-hitungan tegas dan jelas dalam modal serta sistem bagi hasil. Jika tak dibuatkan dalam bentuk legal (badan hukum), harus ada perjanjian bersama yang mengikat.
Hal-hal yang dipersiapan Ibu Nur untuk memulai bisnis ini adalah:
1. Harus paham bagaimana mencuci dan mengeringkan pakaian dengan berbagai jenis bahan kain denga baik.
2. Mencari informasi formula khusus yang dapat digunakan untuk menghilangkan noda pada bahan.
3. Memahami cara yang tepat dalam menyetrika pakaian
4. Memilih lokasi yang strategis dan menunjang berkembangnya bisnisnya, seperti dekat perumahan, tempat kos dsb. Serta besar ruangan yang cukup untuk menunjang pelaksanaan bisnis ini serta perlengkapan pendukung seperti keranjang , tempat pakaian , timbanga dsb.
Hambatan Bisnis Laundry
Beberapa hal yang menjadi hambatan dalam bisnisnya adalah munculnya pemain lain didalam berbisnis laundry ini serta kualitas pengerjaan dan ketepatan waktu sangat menentukan berkembangnya bisnisnya sendiri.
6
3. Pemasaran
Berikut beberapa cara/strategi yang Ibu Nur untuk memperkuat bisnis laundry :
1. Promosi yang baik sangat mendukung berkembangnya bisnis laundry. Terkadang ia memberikan bonus-bonus khusus seperti setelah konsumen melakukan pencucian 5 kali dengan jumlah minimal sekian kg akan mendapatkan extra gratis satu kilo.
2. Melakukan terobosan layanan delivery/antar jemput untuk wilayah tertentu. Hal ini akan membuat konsumen merasa semakin diperhatikan.
3. Memilih peralatan pendukung (mesin cuci dan pengering) dengan kualitas yang baik, sehingga kualitas hasil cucian dan keawetan mesin sebagai aset terjamin.
4. Kepercayaan pelanggan adalah kunci yang penting dalam berkembangnya suatu usaha, jadi kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian sangat menentukan kepuasan pelanggan.
4. Analisis Bisnis
Moda awal :
Perlengkapan : Mesin cuci & pengering Rp. 7.000.000,-
Setrika listrik (uap) 3 unit Rp. 1.500.000,-
Meja + kursi untuk setrika Rp. 750.000,-
Timbangan besi Rp. 250.000,-
Meja administrasi + kursi Rp. 250.000,-
Keranjang plastik (besar), hanger, rak penyimpan Rp. 750.000,-
Total Rp. 10.500.000,
7
Perhitungan Laba/(Rugi) per Bulan
Pendapatan :
Orde cucian perhari Rp. 150.000,- x 30 Rp. 4.500.000,-
Biaya-biaya :
Sewa tempat Rp. 500.000,-
Sabun, pewangi, pelembut Rp. 300.000,-
Listrik Rp. 300.000,-
Biaya penyusutan peralatan Rp. 218.729,-
Gaji 5 org karyawan @ Rp. 500.000,- Rp. 2.500.000,-
Lain-lain Rp. 100.000,-
Total biaya Rp. 3.018.729,-
Laba bersih Rp. 1.681.271,-
8
BAB III
PENUTUP
Peluang usaha laudry dapat dikategorikan cukup luas, karena melihat aspek pemsaran yang sasarannya mudah didentifikasi, faktor kesibukan, tidak mau capek, kurang air bersih sampai pada menginginkan bau harum dan cucian halus merupakan faktor pendorong pelanggan dalam menggunakan jasa usaha ini, motiv ini merupakan suatu peluang yang jelas dalam analisis peluang bisnis ini.
Pendanaan usaha ini memang tidak kecil, namun keuntungan yang didapat diperkirakan memenuhi kebutuhan usaha sehingga laba yang di harapkan tercapai, dengan demikian, usaha laundry layak direncanakan serta direalisasikan sebagai pilihan bisnis.
MAKALAH
KEWIRAUSAHAAN
“Usaha Kecil Menengah (UKM)”
Oleh
Kelompok I
Anggota Kelompok :
1. Agustha H. Nelchy Ulu
2. Ayarti R. Lakabela
3. Antonius B. Udak
4. Dominitus B. Mestuni
5. Ecko Lomi Bida
6. Yance W. Kamangmau
Kelas : IV B
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI
KUPANG
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Usaha Kecil dan Menengah .
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Pak Dosen Kewirausahaan. Banyak kendala yang kami alami dalam menyusun makalah ini. Namun, itu semua tidak menyurutkan niat kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami telah berupaya menyempurnakan makalah ini, namun seperti kata pepatah, “ Tak ada gading yang tak retak” maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Bapak Dosen, teman-teman dan orang lain yang sudi meluangkan waktunya untuk menyimak isi dari makalah ini.
Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini,UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia.
UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia.UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih mengganggur.Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu daerah yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah.Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
Juga agar kita dapat mengetahui berapa besar keuntungan yang diperoleh apabila kita membuka sebuah usaha kecil dan menengah, dan kita dapat mengetahui cara mengelola usaha kecil dan menengah dengan baik, sehingga memperoleh laba yang cukup besar.untuk membangun sebuah usaha awal.
2. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua. Juga Untuk dapat memacu dan meningkatkan penghasilan maka di perlukan strategi ukm waralaba
3. Metode Penulisan
Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah :
Studi Pustaka
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
USAHA KECIL DAN MENENGAH
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Untuk dapat memacu dan meningkatkan penghasilan maka di perlukan strategi ukm waralaba
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta yang dapat digunakan meningkatkan strategi UKM
Ciri-ciri usaha kecil
Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah;
Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah;
Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;
Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP;
Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha;
Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;
Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.
Contoh usaha kecil
Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja;
Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;
Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan;
Peternakan ayam, itik dan perikanan;
Koperasi berskala kecil.
Ciri-ciri usaha menengah
Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;
Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;
Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;
Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.
Contoh usaha menengah
Jenis atau macam usaha menengah hampir menggarap komoditi dari hampir seluruh sektor mungkin hampir secara merata, yaitu:
Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah;
Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor;
Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar proponsi;
Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;
Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta.
Kriteria Jenis Usaha Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja
Kriteria jumlah karyawan berdasarkan jumlah tenaga kerja atau jumlah karyawan merupakan suatu tolak ukur yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menilai usaha kecil atau besar, sebagai berikut :
Usaha Mikro
Usaha Kecil
Usaha Menengah
Usaha Besar
Jumlah Tenaga Kerja
<>
5-19 orang
20-99 orang
> 100 orang
Contoh USAHA KECIL DAN MENENGAH seperti dibawah ini :
Margin Keuntungan Sablon Digital 100-900%
Untuk peluang usaha di bidang sablon digital atau usaha cetak-cetak produk suvenir atau barang promosi ini, selain hanya butuh modal kecil... margin keuntungannya sangat besar Usaha apapun, biasanya usaha yang hanya menjual dalam satu kategori penjualan saja, misalnya hanya Jasa saja, atau hanya Barang saja, harganya gampang di lacak mahal atau tidaknya. Misalnya anda menjual dalam kategori Jasa saja contohnya jasa pengiriman barang, jasa servis handphone, atau sampai jasa narik taksi, semuanya sudah ada perbandingannya dan customer bisa cek2 kiri kanan untuk melabel jasa anda kompetitif atau tidak.
Sedangkan untuk barang, wah lebih parah lagi.. Jualan di pusat perbelanjaan apalagi. Misalnya jualan komputer di pusat perbelanjaan komputer terbesar di Jakarta, di Mangga Dua misalnya : jualan komputer yang harganya 5 jutaan untungnya hanya Rp 100.000-150.000, kadang2 kalau lagi sepi Rp 50.000 aja di ambil untung cuma 1-3%..., habis... daripada daripada ntar di ambil toko sebelah mendingan ambil aja lah daripada ga untung sama sekali.. Padahal tuh jual komputer kan ada garansi... Apalagi jualan barang2 lain yang sudah lebih pasaran.. mana mungkin untung banyak2...
Nah Kalau mau jual sesuatu yang orang tidak bisa ukur nilai pastinya atau agak susah dicek kiri kanan harganya adalah bisnis yang menggabungkan Barang dan Jasa!. Misalnya anda menjual lukisan, anda kan menjual lukisan itu (barang) tapi dengan keterampilan anda juga (jasa). Nah kalau anda pelukis handal, harga lukisan anda pasti lebih tinggi daripada pelukis amatir bukan? Nah kalau mau cari peluang usaha itu, harus yang menggabungkan Barang dan Jasa supaya keuntungan bisa jauh lebih besar dan orang tidak bisa membanding2kan dengan orang lain karena keahlian kita pasti berbeda dengan orang lain.
Nah usaha di bidang Sablon Digital ini sama dengan kategori Barang dan Jasa itu. Misalnya, kita menjual T-Shirt atau Mug, tapi kan design kita dengan design orang lain berbeda tergantung dari tingkat kreatifitas kita sendiri. Jadi nilainya berbeda2. Anda lebih memilih mana? Beli T-Shirt design amatiran atau T-Shirt dengan design unik dan kreatif? Pasti yang unik dan kreatif itu kan? Nah jadi dalam usaha Sablon Digital ini selain produk2nya sendiri yang sudah unik, kreatifitas anda juga menambah keunikannya lagi, jadi nilai jual akan sangat tinggi. Maka tidak perlu kaget, modal cetak ID Card misalnya hanya 540 rupiah, bisa dijual Rp 5.000-10.000 bahkan ada yang masih menjual ID Card di atas Rp 15.000! Untungnya minimal bisa lebih dari 900%!!! Mana ada bisnis dengan keuntungan segitu dijaman krisis global sekarang ini?!?!
Apakah semua produk sablon digital ini bisa menguntungkan margin sebesar 900%? Tentunya tidak semuanya. Tapi rata2 keuntungan yang paling minimal adalah 100%! Jangankan 900%, untung 100% saja usaha apapun sekarang sudah susah!
Mungkin anda akan bilang wah itukan belum perhitungan investasi mesin, belum termasuk ongkos kerja. Coba anda tambahkan 10-20% dari total biaya, total keuntungan tetap berkali2 lipat.Untuk bahan2 baku lainnya untung juga hampir sama besarnya, paling minimal 100% seperti misalnya cetak2 T-Shirt karena pasar T-Shirt sudah sangat besar. Tapi kalau anda dapat pesanan T-Shirt, biasanya sangat besar kuantitasnya juga bukan? Jadi sama saja,untung lebih kecil, tapi orderan lebih banyak, totalnya juga besar.Dengan margin keuntungan sebesar itu, ditambah dengan modal yang sangat kecil (mulai dari Rp 2-5 jutaan) apa ada banyak peluang usaha yang lebih menguntungkan dari usaha Sablon Digital? Tunggu apalagi? Mumpung usaha sablon digital ini dihitung masih termasuk baru, nah kalau sudah terlalu lama… yah seperti pepatah, ada gula ada semut, takutnya sumber gulanya sudah habis di kerubutin semut2 semua.
Kelebihan sablon digital dan cutting stickeradalah sebagai berikut :
1. Proses pengerjaan bisnis cutting sticker mudah dan cepat.
2. Mampu menyablon sticker satuan dan dengan warna yang sulit seperti photo.
3. Lebih simple dibandingkan sablon manual
Kelemahan sablon digital adalah sebagai berikut :
4. Harga produksi cenderung flat sehingga tidak bisa memproduksi dalam jumlah banyak kecuali untuk proses sublimasi.
5. Tidak cocok untuk design huruf atau model bercak-bercak yang terlalu kecil karena akan menyulitkan ketika proses cutting konturnya
BAB III
PENUTUP
Demikianlah hasil dari makalah yang telah kami buat selama kurang lebih dua minggu dalam rangka memperdalam wawasan kami tentang Usaha Kecil dan Menengah. Semoga dengan terbentuknya makalah ini, kami dapat memberikan pengetahuan yang luas kepada semua orang yang membacanya terutama bagi Mahasiswa-Mahasiswi Gunadarma. Kami juga berharap bahwa dengan terbentuknya makalah ini, semua orang yang membutuhkan bahan-bahan yang terkait dengan Usaha Kecil dan Menengah menjadi tertolong dan tidak kesulitan dalam mencari bahan-bahan yang dibutuhkan.
Makalah ini kami persembahkan bagi berkembangnya struktur pendidikan. Semoga apa yang tertulis di dalam makalah ini selalu abadi dan memberikan berkah yang tiada hentinya dalam kehidupan kita bersama
Terima kasih atas segala pihak yang telah membantu terbentuknya makalah ini. Semoga bantuan anda sekalian tidak sia-sia.
Tugas Makalah Kewirausahaan
Usaha Bakso Bang Maman
Oleh
Nama : Indriani Pratiwi
NPM : 43211623
Kelas : 2DA01
Jurusan : D3 Akuntansi Komputer
D3 Bisnis dan Kewirausahaan
Universitas Gunadarma
2013
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan suatu anugerah pada kami sehingga kami dapat menyusun tugas makalah tentang Usaha Kecil Menengah (UKM). Karena itu kami berterima kasih kepada pengajar yang telah memberikan kami pelajaran mengenai Kewirausahaan. Didalam makalah ini kami akan menjelaskan salah satu contoh Usaha Kecil Menengah (UKM) mengenai bagaimana cara tempat dan pemasarannya, penetapan harganya, dan juga analisis usaha. Untuk lebih jelasnya kami akan menjelaskan lewat makalah ini dan semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Depok, 27 Juni 2013
Penulis
i
Daftar Isi
Kata pengantar…………………………………………………………………..i
Daftar isi………………………………………..………………………………..ii
Bab I
Pendahuluan
Latar Belakang……………………………………………….1
Profil Usaha…………………………………..……..……….2
Alamat Usaha…………………………………..….…………3
Waktu Operasional…………………………………………..3
Anggaran Dana………………………………………………3
Bentuk Usaha………………………………………………..3
Bab II
Pembahasan
Usaha Bakso Bang Maman
Tempat dan Pemasaran…………………………………..4
Penetapan Harga………………………………………….4
9 Aspek Teknis Kewirausahaan
Peluang Usaha…………………………………………..……5
Pembiayaan…………………………………………………..5
Pemasaran…………………………………………………….5
Kepemilikan………………………………………………..…6
ii
SDM…………………………………………………….6
Organisasi…………………………………………….…6
Kepemimpinan………………………………………….6
Evaluasi Usaha………………………………………….7
Pengembangan Usaha…………………………………..7
Bab III
Pentutup
Kesimpulan………………………………………..……………………..8
Antisipasi Masa Depan……………………………………………………8
iii
Bab I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Setiap orang pasti ingin menjadi Bos di bisnis atau usaha-nya sendiri.Hanya orang-orang yang berpikiran sempit-lah yang seumur hidup ingin menjadi orang gajian.
Banyak sekali jalan menuju kesuksesan, salah satu diantaranya dengan membuat sebuah cikal-bakal bisnis yang diharapkan mampu mengembangkan daya kreativitas dan inovasi. Hal ini sangat membutuhkan keberanian yang luar biasa. Hanya orang bernyali besar-lah yang mampu meng-gelontorkan sejumlah dana demi sebuah harapan yang belum pasti.
Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat dalam tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha tersebut.
Peluang usaha di depan mata, tidak ada salahnya kalau kita memulai sekarang. Inilah yang melatarbelakangi berdirinya sebuah tempat makan berbasis one stop for bakso.
1
2. Profil Usaha
Pada tahun 2000 Bang Maman kreatif membuka usaha sendiri. Dia membuka usaha bakso dikarenakan banyak peminatnya. Kini, usaha bakso yang dirintisnya telah berkembang selain membuka peluang usaha dirumahnya ia juga mempunyai cabang yang tidak jauh dari rumahnya didaerah kampong Japat dan Pademangan. Ia mampu menghidupi keluarga berserta 6 orang karyawannya.
Juni 2005, dengan pesangon Rp 1.700.000,- yang didapatnya, ia membeli alat – alat dan mengontrak rumah sebagai tempat usahanya. Setiap hari, ia bangun pukul 2 dini hari dan membuat bakso bersama sang istri, yang kemudian ia pasarkan .
Di tahun 2007, ayah 3 anak ini dapat membeli grobak bakso seharga Rp 1.000.000,- yang memudahkan karyawannya untuk berkeliling. Tahun 2009 Bang Maman membeli rumah di daerah kampung japat Jakarta Utara yang ia tempati sampai sekarang. Sambil masih tetap berjualan bakso dengan bantuan dua pegawai ia membuka usaha dan menjual dagangannya sendiri di rumah, didaerah kampung Japat dan Pademangan masing-masing 2 pegawai.
Rumahnya yang terletak jauh di dalam gang tidak membuat usahanya sepi. Setiap hari orang tidak pernah berhenti mampir dan membeli bakso buatannya. Ini karna harga yang ditawarkan Bang Maman termasuk murah, dan rasanya pun enak. Seporsi bakso urat ia jual seharga Rp. 9.000,-. Seporsi bakso telor ia jual seharga Rp. 8.000,-. Yang membuat baksonya ini menarik ialah sambelnya yang diresepkan berdasarkan resep turun temurun keluarganya.
Dalam usaha ini ia magajak kakak dan sang istri untuk membantu mendirikan warung bakso serta hal-hal yang perlu disiapkan untuk melayani pembeli dengan baik. Ia juga menyediakan menu makanan yang lain seperti: Sate Bakso dan Bakso Ikan.
Serta menyediakan aneka minuman seperti: Es Campur, Es Jeruk, Es The Manis dan The Manis.
Saat ini Bang Maman sedang membangun sebuah ruangan di sebelah rumahnya yang nantinya akan ia pakai untuk mengembangkan usahanya.
2
3. Alamat Usaha
Usaha bakso yang bernama “Bakso Bang Maman” ini berlokasi di Jl. Lodan Dalam 1C Rt. 11/08 Jakarta Utara.
Waktu Operasional
Waktu operasional tempat makan ini direncanakan mulai pukul 9.00 hingga pukul 21.00.Waktu dapat berubah-ubah dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.
Anggaran Dana
Rencana anggaran dana yang akan digunakan kurang lebih sejumlahRp. 800.000,-
6. Bentuk Usaha
Bentuk usaha yang ditekuni oleh Bang Maman ini tergolong usaha kecil, antara lain jenis barang (dalam hal ini makanan) umumnya sudah tetap (tidak berubah-ubah), dan lokasi/tempat usaha sudah menetap (tidak berpindah-pindah).
Selain itu, usaha Bang Maman ini sudah memenuhi persyaratan legalitas seperti surat izin, surat izin tempat usaha (SITU) dan NPWP demi menjaga kelancaran usaha . apabila dikemudian hari terjadi hal-hal yang menyangkuut legalitas usaha, tidak membuat terganggunya operasional. Sedangkan sumber daya manusa (pengusaha) diperoleh berdasarkan pengalaman dalam berwirausaha, bukan berdasarkan sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih secara khusus.
3
Bab II
Pembahasan
1. Usaha Bakso Bang Maman
A. Tempat Dan Pemasaran
Tempat yang digunakan dalam proses usahanya yaitu dirumahnya sendiri, tetapi selain mempunyai tempat usahanya ia juga berjualan keliling menggunakan grobak yang dijalankan oleh para pekerjanya.
B. Penetapan Harga
Daftar yang ditawarkan oleh Bakso Bang Maman :
– Bakso Urat = Rp. 8.000,-
– Bakso Telor = Rp. 9.000,-
– Bakso Ikan = Rp. 12.000,-
– Es Campur = Rp. 5.000,-
– Es Jeruk = Rp. 4.000,-
– Es The Manis = Rp. 3.000,-
– TehManis = Rp. 2.000,-
4
2. 9 ASPEK TEKNIS KEWIRAUSAHAAN
1. PELUANG USAHA BARU
Pada tahun 2000 Bang Maman kreatif membuka usaha sendiri. Dia membuka usaha bakso dikarenakan banyak peminatnya. Kini, usaha bakso yang dirintisnya telah berkembang dan mempunyai cabang didaerah Japat dan Pademangan. Dan ia mampu menghidupi keluarganya.
Sejak itulah ia melakukan bebagai terobosan, salah satunya ia mendapatkan ide untuk membuat usaha bakso, yang membedakannya adalah dari sambalnya, yaitu sambal yang dibuat berdasarkan resep turun-temurun keluarganya.
Dalam usaha ini ia mengajak kakak dan sang istri untuk membantu mendirikan warung bakso serta hal-hal yang perlu disiapkan untuk melayani pembeli dengan baik. Ia juga menyediakan menu makanan yang lain seperti: Sate Bakso dan Bakso Ikan. Serta menyediakan aneka minuman seperti: Es Jeruk, EsTeh, Es Campur dan The Manis.
Saat ini Bang Maman sedang membangun sebuah ruangan di sebelah rumahnya yang nantinya akan ia pakai untuk mengembangkan usahanya.
PEMBIAYAAN
Modal awal yang digunakan memakai modal sendiri sekitarRp. 800.000,- modalnya itu dari hasil tabungannya.
3. PEMASARAN
Produk
Produk yang dijual adalah berupa makanan yaitu “Bakso Bang Maman”
5
Place
Tempat yang ia gunakan untuk menjalankan usahanya adalah dirumahnya sendiri, yang berlokasi di Jl. Lodan Dalam 1C Rt. 11/08 Jakarta Utara. Selain dirumahnya ia juga mempunyai cabang didaerah Kampung Japat dan Pademangan Jakarta Utara.
Price
Dengan harga seporsi bakso urat adalah Rp. 9.000,-,bakso telor adalah Rp. 8.000,-, bakso ikan Rp. 12.000,-
Promotion
System promosi yang ia lakukan adalah dengan system tatap muka atau mulut ke mulut. Dan menggunakan spanduk disetiap warung.
4. KEPEMILIKAN
Usaha ini adalah usaha perseorangan dimana yang memiliki usaha ini adalah Bang Maman sendiri, ia yang mengelola bersama sang istri dari awal dan ia juga yang menjalankan usaha ini.
5. SUMBER DAYA MANUSIA
Ia mempunyai pegawai yang tidak terlalu banyak sekitar 5 orang.
6. ORGANISASI
Ia tidak menggunakan system organisasi ,karena ia menjalankan usahanya sendiri.
7. KEPEMIMPINAN
Ia memimpin dan terjun langsung untuk mengawasi usahanya dengan tegas dan bijaksana
6
8. EVALUASI USAHA
Hasil dari usahanya ia gunakan untuk membeli rumah yang ia tempati sekarang dan membuka cabang baru.
9. PENGEMBANGAN USAHA
Dulu ia hanya berjualan menggunakan grobak dan berkeliling untuk memasarkannya, tapi sekarang ia mempunyai tempat sendiri dan cabang usaha sendiri. Dan dengan kesabaran dan ketekunannya Bakso Bang Maman bias maju dan dikenal.
7
Bab III
Penutup
1. Kesimpulan
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan. Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang–orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa usaha ini tak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus menjalankan dan mengembangkan usaha ini.
2. Antisipasi Masa Depan
Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan usaha ini berjalan secara mendatar. Kami akan terus mencoba memperbaiki kualitas pekerjaan kami, agar para peminat dan konsumen puas atas kue yang kami buat. Karena apabila kualitas kue kami tidak kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini tidak akan maju, dan terancam bangkrut.
contoh makalah kewirausahaan usaha kecil,makalah kewirausahaan usaha kuliner,contoh makalah wirausaha kue,makalah kewirausahaan usaha kecil pdf,makalah usaha kecil gorengan,makalah usaha kecil menengah bakso,makalah usaha kecil keripik singkong,contoh makalah bisnis makanan ringan,makalah kewirausahaan makanan donat
MAKALAH Usaha Kecil KERIPIK PISANG (Kewirausahaan)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Secara geografis Indonesia merupakan negara agraris, tanah yang subur dengan hamparannya yang hijau. Hal tersebut sangat mendukung Indonesia untuk meningkatkan hasil produksi hasil pertanian. Namun hasil produksi bisa berkwalitas rendah karena adanya pengarus krisis perekonomian yang menurun. Maka untuk menjaga agar kualitas dan komoditas hasil pertanian (pisang) tetap tinggi maka perlu adanya pengolahan pemanfaatan hasil yang lebih luas dan kaya akan ide-ide atau gagasan baru salah satunya yaitu dengan menolahnya menjadi produk kripik pisang yang berkwalitas.
Dengan melihat perkembangan zaman yang semakin maju sekarang ini kebutuhan manusia akan gizi semakin meningkat setiap manusia membutuhkan makanan yang bergizi untuk menjamin keshatanya.
Kesempatan bagi kita untuk membuat usaha makanan kecil ( ringan ) dengan banyak orang yang suka makanan-makanan kecil, saya yakin usaha kami akan berhasil dan menguntungkan.
1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu keripik pisang ?
2. Sejauh manakah kebutuhan pasar terhadap keripik pisang?
3. Bagaimana proses pembuatan keripik pisang?
4. Apa kelebihan dari usaha keripik pisang ?
5. Bagaimana cara promosi dan pemasarannya?
6. Bagaimana msalah keuangan dan kendalanya?
1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini utamanya adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kewirausahaan di SMK Informatika Al Ihya, dan secara keseluruhan untuk mengetahui lebih jauh mengenai usaha kecil kripik pisang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Produk Keripik Pisang
Keripik pisang merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak digemari konsumen. Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang ditawarkan menjadikan produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai anda bersama rekan dan keluarga.
Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen, kini keripik pisang mulai diinovasikan berbagai varian rasa, seperti ada yang menggunakan tambahan coklat pada keripik pisang tersebut.
Meskipun trend tersebut belum lama dikenal masyarakat luas, namun perkembangannya sudah sangat pesat, sehingga banyak produsen yang beralih untuk menjual Keripik Pisang ini.
Sejatinya, produk keripik pisang bukan barang baru bagi masyarakat Indonesia. Namun dengan menambahkan sedikit inovasi, kini keripik tersebut banyak dicari konsumen dan menjadi salah satu peluang bisnis menarik yang menjanjikan untung besar bagi pelakunya
2.2.Kebutuhan Pasar
Terhadap kebutuhan pangan di masyarakat terus meningkat. Kebutuhan akan kripik pisang ini bisa dijadikan sebagai camilan setiap hari, jajan khas dan oleh-oleh bagi keluarga. Bagi masyarakat produk kripik pisang merupakan produk yang memiliki ciri khas tersendiri mulai dari rasa, penampilan dan bahan. Karena produk kripik buah dan sayur diproses secara alami langsung dari buah dan sayur segar sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan tanpa adanya bahan pengawet. Sehingga permintaan akan kripik pisang semakin meningkat.
2.3.Proses Pembuatan Keripik Pisang
Berikut adalah bahan-bahan dan cara membuatnya yaitu sebagai berikut :
1. Bahan-bahan
§ 1 sisir buah pisang setengah matang. Pisang kepuk atau pisang raja.
§ 1 sdt kapur sirih
§ 1 liter air
§ Minyak goreng secukupnya
2. Bumbu halus
§ 5 siung bawang putih
§ 1 sdm garam dapur
§ 1½ sdm ketumbar
§ kunyit, 2 cm
§ kemiri, 3 butir
§ Vetsin secukupnya
3. Cara Membuat Keripik Pisang Asin Gurih dan Renyah
§ Campurkan dan larutkan kapur sirih ke dalam 1 liter air.
§ Kupas dan bersihkan buah pisang lalu iris tipis.
§ Rendam selama lebih kurang 1 jam ke dalam larutan air kapur.
§ Setelah itu, angkat, cuci irisan pisang sampai bersih kemudian tiriskan.
§ Masukkan bumbu halus dan irisan pisang ke dalam wadah kemudian aduk-aduk hingga merata. Agar bumbu halus meresap, diamkan selama lebih kurang 5 menit.
§ Panaskan minyak goreng. Goreng irisan pisang dalam minyak banyak hingga renyah, kering, dan matang.
§ Angkat dan tiriskan.
2.4.Kelebihan usaha Kripik Pisang
1. Nutrisi tidak hilang, karena digoreng pada suhu rendah (80-85oC)
2. Warna tidak berubah dan tidak gosong
3. Kripik renyah dan nikmat
2.5.Promosi
Promosi makanan yang cepat laku adalah pada tempat ramai seperti pasar, sekolah, kampus, kantor, itu adalah tempat yang paling strategis untuk mempromosikan barang dagangan. Berikut ini adalah beberapa cara promosi makanan yang akan saya lakukan :
1. Pertama adalah lewat brosur, cara ini cukup efektif untuk memperkenalkan makanan yang saya jual, biasanya makanan sampai di konsumen melalui pesan antar atau sering disebut delivery.
2. Melakukan penjualan langsung, cara ini lumayan efektif karena langsung bertemu dengan pembelinya dan bisa langsung promosikan makanan yang di jual.
3. Melalui internet cara ini efektif walau tak semua orang memakai internet tapi cara ini cukup memberikan informasi yang lebih kepada orang karena saat ini orang banyak membuka internet seperti facebook, twetter, yahoo, google dan lain - lain, tak ada salahnya bila dicoba.
4. Melalui iklan radio, cara ini cukup lumayan walau tak ada gambar visual yang dapat terlihat tapi setidaknya pesannya dapat tersampaikan kepada masyarakat.
2.6.Tips Pemasaran
a. Tetapkan impian (carilah impian yang sesuai dengan hobi dan kemampuan) atau menjual produk sesuai dengan kebutuhan pasar, diperlukan riset dahulu dengan membaca koran atau membuka buka internet.
b. Cari tahu tentang bisnis itu (bahan baku, pemasaran, cara produksi)
c. Turun ke lapangan dan perkenalkan produk
d. Cari pengusaha yang sukses di bidang sejenis untuk sharing informasi
e. Buat merek-logo produk
f. Silaturahim dengan dinas, departemen, kementrian terkait. Serahkan kartu nama, foto produk, dan company profile
g. Bermitra dengan bumn atau perusahaan swasta yang sudah memiliki manajemen, usaha berjalan minimal 2 tahun dan sertakan proposal.
h. Perbaiki diri, perkuat branding, tingkatkan pelayanan, profesional, dan perluas pemasaran
i. Berdoa dan bersedekah, ini adalah kunci sukses yang sering di lupakan orang
2.7.Gambaran Tentang Kendala Usaha
Kendala usaha yang sering ditemui dalam produksi keripik pisang adalah sulitnya mendapatkan persediaan bahan baku pisang yang benar-benar berkualitas bagus. Persediaannya yang kurang stabil membuat harga bahan baku tersebut cenderung naik turun, sehingga kami harus pintar-pintar menyiasatinya tanpa harus menaikan harga jual produk ke pasaran.
Selain itu, kendala yang lainnya yaitu adanya persaingan pasar yang cukup ketat. Sekarang ini jumlah produsen keripik pisang sudah cukup banyak di pasaran, sehingga kita dituntut untuk menghasilkan cita rasa yang lezat dan melengkapinya dengan kemasan yang bisa menarik perhatian konsumen.
2.8.Rencana Keuangan
Dalam berwirausaha tujuan yang paling utama ialah memperoleh keuntungan. Keuntungan di sini tergantung pada apa yang kita hasilkan dan bagaimana cara menjual produk tersebut. Dalam sehari kita dapat menghasilkan dan menjual keripik pisang ini sebanyak 30kg dengan membutuhkan bahan baku yaitu pisang sebanyak 50 kg, selain pisang yang sebagai bahan baku dari pembuatan keripik pisang ini dibutuhkan juga minyak untuk melakukan proses penggorengan dan yang dibutuhkan sebanyak 15 kg, agar rasa keripik pisang ini gurih, renyah dan enak maka dalam proses pembuatannya dibutuhkan bumbu – bumbu sebagai penyedap rasa dalam keripik pisang ini.
Dalam proses pembuatannya juga membutuhkan 3 orang sebagai tenaga kerja untuk membantu dalam memproduksi keripik pisang ini, dan setelah keripik pisang ini matang maka langkah selanjutnya adalah pengemasan maka saya membutuhkan kemasan untuk mengemas keripik pisang ini sebagai biaya pembungkus, setelah semuanya sudah siap maka keripik pisang tersebut tinggal dipasarkan / dijual, dengan itu maka kitamembutuhkan biaya transportasi.
Adapun harga - harga dari bahan - bahan pembuatan keripik pisang dan biaya - biaya yang akan keluar dalam produksi keripik pisang ini yaitu :
1
|
Pisang
|
Rp. 4.000 / Kg
|
2
|
Minyak
|
Rp. 10.500 / Kg
|
3
|
Bumbu
|
Rp. 10.000
|
4
|
Tenaga Kerja
|
Rp. 20.000 / Orang
|
5
|
Biaya Pembungkus
|
Rp. 10.000
|
6
|
Biaya Transportasi
|
Rp. 10.000
|
7
|
Lain - Lain
|
Rp. 10.000
|
Adapun perhitungan rugi / laba selama proses produksi hingga proses pemasaran keripik pisang ini, dari mulai modal 1 hari, 1 minggu hingga 1 bulan dan laba yang diperoleh selama 1 hari, 1 minggu hingga 1 bulan yaitu sebagai berikut :
Ø Pisang 50 kg x Rp. 4.000 = Rp. 200.000
Ø Minyak 15 kg x Rp. 10.500 = Rp. 157.500
Ø Bumbu = Rp. 20.000
Ø Tenaga kerja 4 x Rp. 20.000 = Rp. 80.000
Ø Biaya pembungkus = Rp. 10.000
Ø Biaya transportasi = Rp. 10.000
Ø Lain – lain = Rp. 20.000 +
JUMLAH Rp. 497.500,-
Harga jual keripik pisang ini = Rp. 20.000 / kg
Maka dalam sehari = 30 x Rp. 20.000 = Rp.600.000
Jadi labanya = Harga Jual – Modal
600.000 – 497.500 = Rp. 102.500 / hari
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Modal
§ Modal dalam 1 hari Rp. 497.500
§ Modal dalam 1 minggu Rp. 3. 362.500
§ Modal dalam 1 bulan Rp. 14.345.000
Laba
§ Laba dalam 1 hari Rp. 102.500
§ Laba dalam 1 minggu Rp. 837.500
§ Laba dalam 1 bulan Rp. 3.655.000
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Kripik pisang adalah produk makanan ringan dibuat dari irisan buah pisang dan digoreng, dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Tujuan pengolahan pisang menjadi kripik pisang adalah untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan/memperpanjang kemanfaatan buah pisang.
Pada dasarnya kripik pisang banyak peminatnya selain murah harganya,enak rasanya danmengandung vitamin-vitamin yang bagus untuk tubuh.
Usaha keripik pisang merupakan peluang usaha yang dapat di kembangkan dengan modal yang sedikit kita bisa mendapat keuntungan yang besar dan saya yakin usaha ini bisa berkembang dan maju.
3.2.Saran
Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan Fokus, kita tidak bisa dalam memulai bisnis itu secara setengah tengah,dan dikerjakan sambil lalu meski pun usaha tersebut berupa usaha sampingan.
Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri, dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan. Perhitungan perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal awal memulai usaha karena sekali kita salah dalam perhitungan di awal maka yang terjadi adalah efek Berantai di mana kita akan terus menerus mengalami kesalahan, sementara modal lama kelamaan tersedot habis
Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurang Dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.jelajahinternet.com/2014/11/contoh-proposal-keripik-pisang.html
http://duniakulinernusantara.blogspot.co.id/2013/01/resep-cara-membuat-keripik-pisang-asin.html
http://usahakripikpisang.blogspot.co.id/
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas berkah, rahmat, dan hidayah yang dilimpahkan-Nya, kami dapat menyusun dan menylesaikan makalah yang berjudul “Menjalankan Usaha Kecil Keripik Pisang”.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu mata pelajaran Kewirausahaan di SMK Al-IHYA Banjarsari.
Dengan segala keterbatasan, kami sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam pembahasan maupun tata bahasanya atau cara penulisannya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati kiranya koreksi dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak khususnya para pembaca sangat saya harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah ini.
Akhir kata saya mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sebagai penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Banjarsari, Agustus 2016
MAKALAH KEWIRASWATAAN DAN PERUSAHAAN KECIL
KEWIRASWATAAN DAN PERUSAHAAN KECIL
logo-gunadarma
Oleh:
Rifa Hana Zaimah
NPM : 26216366
Universitas Gunadarma
Oktober 2016
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “KEWIRASWATAAN DAN PERUSAHAAN KECIL”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “PENGANTAR BISNIS” di Universitas Gunadarma.
Penulis manyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca, sehingga Makalah ini dapat digunakan dengan baik. Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi penyusun serta bermanfaat bagi dunia perusahaan.
Bekasi, 16 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………………………. 2
1.2. Rumusan Masalah …………………………………………………………..…………………… 3
1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………………………..……………………. 4
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………… 5
2.1 Perusahaan Kecil ……………………………………………………………………………….. 6
2.2 Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan …………….………………………….. 7
2.3 Perkembangan Franchising ..…..………………………………………………..………….. 8
2.4 Ciri-ciri perusahaan kecil ………………………………………………..………………….. 9
2.5 Perbedaan antara kewiraswataan dan bisnis kecil …………………………………….. 10
BAB III KESIMPULAN ……………………………………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………. 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perusahaan kecil sangat melekat pada sendi-sendi perekonomian masyarakat, di setiap sektor usaha ekonomi , baik skala kecil maupun skala besar selalu sangat mempengaruhi kebutuhan masyarkat akan kebutuhan, dan juga bagi lingkungan perusahan, baik untuk kebutuhan sumber bahan baku produk, kebutuhan tenaga kerja, dan inovasi dari kebutuhan lainnya yang dimiliki oleh perusahaan kecil tentu merupakan dasar kekuatan hubungan yang saling mempengaruhi untuk kemajuan perekonomian bangsa.
Sesuai perkembangan dan pengaruhnya UKM selalu menjadi tonggak sejarah bagi perekonomiaan Indonesia bahwa UKM merupakan penyokong perekonomian bangsa yang tahan akan krisis ekonomi yang dimana di saat saat dunia mengalami krisis di setiap Negara UKM selalu tetap hidup dan berdiri menggerakkan perekonomian bangsa Indonesia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas adapun permasalahan yang muncul sebagai berikut:
Apa Pengertian dari perusahaan Kecil?
Bagaimana perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan?
Bagaimana perkembangan franchising di Indonesia
Apa ciri-ciri perusahaan kecil?
Apa perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dan kegunaan dari pembuatan makalah ini adalah
Untuk mengetahui pengertian dari perusahaan kecil
Untuk mengetahui ciri-ciri perusahaan kecil
Untuk mengetahui perusahaan kecil dalam lingkugan perusahaan
Untuk mengetahui perkembangan franchising di Indonesia
Untuk mengetahui perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PERUSAHAAN KECIL
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999, kategori usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan Usaha Kecil merupakan usaha yang mempunyai jumlah tenaga kerja kurang dari 50 orang atau bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 (tidak termasuk tanah dan bangunan) penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000. Milik Warga Negara Indonesia, bukan afiliasi badan usaha lain (berdiri sendiri), dan berbentuk usaha perorangan, badan usaha, atau koperasi
Menurut small business administration amerika serikat, ”perusahaan kecil adalah perusahaan yang dimiliki dan dikelola secara mandiri, serta tidak dominan dalam bidang operasinya”
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Pengertian Usaha Kecil yaitu: Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar
Perusahaan kecil merupakan perusahaan yang melekat pada kehidupan masyarakat dalam memenuhi kehidupan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, serta fleksibelitas penyesuaian volume usaha sesuai situasi dan kondisi yang dimiliki perusahaan, baik kondisi ekonomi, kondisi persaiangan,dan kondisi lokasi.
2.2 PERUSAHAAN KECIL DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Apa itu Lingkungan perusahaan? Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan. Artinya keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sangat dipengaruhi dengan lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menjaga hubungan baik dengan kelompok ataupun pihak-pihak yang terkait.
Lingkungan perusahaan senantiasa mengalami perubahan. Perubahan tersebut memberikan banyak peluang sekaligus banyak ancaman. Berkaitan dengan itu, maka strategi perusahaan juga harus senantiasa diupayakan supaya dapat mengambil manfaat sebaik mungkin dari lingkungan. Dengan kata lain, apabila strategi perusahaan tidak diubah, perusahaan akan tertinggal dari pesaing. Pada akhirnya akan mengakibatkan kebangkrutan atau tutupnya perusahaan.
Berbagai macam lingkungan perusahaan dan pengaruhnya terhadap perusahaan.
Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan. Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi. Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan peluang, Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
Lingkungan eksternal makro,adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
Keadaan alam: SDA, lingkungan.
Politik dan hankam: kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam negara dimana perusahaan berada atau hadir.
Hukum
Perekonomian
2. Lingkungan eksternal mikro,adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil- hasil produksi ke konsumen.
Teknologi: yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.
2. Lingkungan Internal
Lingkungan internal dalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
Tenaga kerja
Peralatan dan mesin
Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.
Faktor Lingkungan
Lingkungan perekonomianyang erat berhubungan dengan pasar dimana diadakan penjualan dan pembelian barang dan jasa.
Lingkungan politik, pemerintah, hokum, dan militer yang mengatur kegiatan perusahaan.
Lingkungan social meliputi berbagai golongan penduduk dengan sikap kepercayaan, tingkah laku yang dicerminkan dalam lembaga social yang ada.
Dari ketiga golongan diatas masih dapat diperinci lagi menjadi sub factor:
Tanah dan alam sekitar Tanah dan sumber alam merupakan salah satu factor penting untuk kegiatan perusahaan.
Ilmu pengetahuan dan seni Ilmu penegtahuan menunjukkan metode, manajemen kepada pimpinan dalam mengelola perusahaan. Penerapan ilmu pengetahuan dalam dunia perusahaan akan dapat membantu menggali ilmu pengetahuan lebih lanjut.
Pemerintah dan hukum Aspek positif dari pemerintah akan dibutuhkan oleh perusahaan ialah perlindungan terhadap hak milik, pemeliharaan tata hukum, dan keamanan, serta penggunaan keuangan, tetapi pemerintah perlu mengadakan pembatasan dengan mengadakan pemungutan pajak dan tariff
Apa peranan perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan beberapa alasan mengapa usaha kecil mempunyai pengaruh yang besar terhadap perekonomian.
Penciptaan lapangan pekerjaan
Lebih dari 20 tahun ini menunjukkan bahwa lapangan kerja baru datang dari jenis usaha kecil. Sangat penting bagi perusahaan besar karena hampir seluruh produk yang dibuat oleh perusahaan manufaktur besar dikerjakan melalui usaha kecil. Perusahaan Kecil memegang peranan penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
2.3 PERKEMBANGAN FRANCHISING DI INDONESIA
Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba.
Waralaba atau Franchising (dari bahasa Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layananan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Kiat-kiat memilih usaha dengan cara waralaba (franchising)
Menurut ketua asosiasi franchise indonesia (afi) anang sukandar, ada kiat-kiat tertentu dalam memilih usaha waralaba yang baik. Bisnis waralaba yang baik adalah usaha yang dibutuhkan sehari-hari yaitu makan, minuman, pendidikan, salon, bengkel, bidang ritel, tea franchise.Selain itu, anang mengatakan ada beberapa daerah yang berpotensi mengembangkan produknya untuk waralaba seperti di jawa tengah dan jogja makanan dan batik, bali dengan produk kerajinan kayu dan pakaian. Anang juga mengingatkan agar para pemodal franchise tea sebaiknya berhati-hati dalam menentukan mengambil peluang usaha melalui waralaba seperti franchise teh. Mengingat sekarang ini sering terjadi kerancuan antara waralaba (franchise) dengan business opportunity (bo). Konsep waralaba franchise teh yang secara legal dan dalam pp no 42 tahun 2007 dijabarkan bahwa waralaba teh harus terbukti benar-benar menguntungkan, selain itu proses aplikasi bisnisnya mudah diterapkan dan diajarkan kepada pengambil pewaralaba dan lain-lain.
Jenis-jenis usaha yang diwaralabakan
Produk dan jasa otomotif
Bantuan dan jasa bisnis
Produk dan jasa konstruks
Jasa pendidikan
Rekreasi dan hiburan
Fastfood dan take away(makanan siap saji)
Stand makanan/foodstall
Perawatan kesehatan,medis dan kecantikan
Jasa membersihkan rumah
2.4 CIRI-CIRI PERUSAHAAN KECIL
Ciri-ciri perusahaan kecil dan menengah di Indonesia, secara umum adalah:
Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM.
Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.
Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri, berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan.
Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.
Menurut Muhammad Taufiq, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki ciri-ciri skala usaha kecil, padat karya, berbasis sumberdaya lokal dan sumberdaya alam, pelaku banyak, dan menyebar, sehingga dari ciri-ciri tersebut dapat diuraikan beberapa kekuatan dan kelemahan UKM sebagai berikut:
‘’Pelaku usaha kecil”
Salah satu karakter penting dari UKM adalah skala usahanya yang relatif kecil. Meskipun batas atas kategori usaha kecil adalah dengan omset maksimal 1 miliar, namun dalam kenyataannya sebagian besar usaha kecil justru memiliki omset dibawah 500 juta. Mengacu pada argumentasi bahwa salah satu sumber keunggulan adalah melalui economies of scale, maka akan sulit bagi usaha berskala kecil secara individual untuk bersaing dengan usaha berskala besar dalam suatu aktivitas bisnis yang sama.
“Padat karya
Produk usaha berskala kecil pada umumnya sangat padat karya. Kegiatan produksi yang melibatkan banyak tenaga kerja sebagai konsekuensi dari aktivitas yang menghasilkan produk yang berciri hand made. Produk UKM yang bersandar pada keahlian dan keterampilan tangan ini membawa konsekuensi pada kurangnya aspek presisi dan kesulitan untuk distandarisasi. Disamping memiliki kelemahan, aktivitas bisnis yang mengandalkan keterampilan individu tentu juga memiliki keunikan, sehingga mendapat pasar yang tersendiri. Keunikan produk UKM dapat dikembangkan sebagai sumber keungulan menghadapi produk-produk yang berbasis pabrikasi (produk cetak).
“Berbasis sumberdaya lokal dan sumber daya alam.
Salah satu ciri dari orientasi berusaha di kalangan UKM pada umumnya adalah lebih kepada upaya melakukan aktivitas apa yang bisa dilakukan dengan sumberdaya yang ada, ketimbang memproduksi sesuatu yang diminta oleh pasar. Dengan kata lain aktivitas usaha UKM lebih kepada production oriented, memproduksi sebaik mungkin apa yang bisa dilakukan dengan bertumpu pada ketersediaan sumberdaya yang ada. Karakter aktivitas bisnis UKM seperti ini menghasilkan produk-produk unggulan yang komparatif pada masing-masing wilayah. Kebersinambungan usaha yang berbasis sumberdaya alam tentu sangat rentan, manakala UKM terlibat dalam aktivitas produksi yang mengeksploitasi sumberdaya alam yang tidak terbaharui.
“Pelaku banyak
Karena hampir tidak ada barrier to entry pada aktivitas bisnis UKM, baik dari aspek teknologi, investasi, manajemen, perlindungan hak intelektual, maka sangat mudah bagi masyarakat untuk masuk ke dalam industri yang digeluti oleh UKM. Sebagai konsekuensinya relatif sangat banyak pelaku bisnis UKM dalam sektor dan kegiatan bisnis tertentu. Di satu sisi struktur usaha seperti ini sangat baik untuk mendorong kompetisi, tetapi di lain pihak UKM sering dihadapkan pada kondisi dimana banyak UKM sebagai produsen menghadapi kekuatan monopsonis.
”Menyebar
Aktivitas bisnis UKM dapat dijumpai hampir diseluruh pelosok tanah air serta diberbagai sektor. Dengan demikian, bila UKM dapat mengembangkan jaringan yang efektif, maka konsep global production dapat dipenuhi, karena UKM mampu menghasilkan produk di mana saja dan memasarkannya ke mana saja serta kapan saja. Dengan kata lain produk UKM yang sejenis sangat mudah diperoleh masyarakat dimana saja dan kapan saja.
Bentuk-bentuk Usaha Kecil
Bisnis Jasa
Bisnis jasa dewasa ini merupakan yang terbesar dan cepat pertumbuhannya dalam dunia usaha kecil. Jasa juga membawa keuntungan yang sangat besar bagi wirausaha kecil yang mampu berinovasi tinggi.
Bisnis eceran (Retail Business)
Adalah satu-satunya usaha yang menjual produk manufaktur yang langsung kepada konsumen.
Bisnis distribusi (wholesale business)
Adalah satu-satunya bisnis yang membeli barang dari pabrik atau produsen dan menjual kepada pedagang eceran.
Agribisnis/Pertanian (Agriculture)
Pertanian barangkali adalah bentuk bisnis kecil yang tertua. Pada awalnya hasil pertanian itu dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga namun lama kelamaan menjadi sebuah bisnis yang cukup besar karena adanya ketergantungan masyarakat satu sama lain.
Bisnis Manufaktur
Merupakan suatu bisnis kecil yang memerlukan modal untuk investasi yang cukup besar, karena memerlukan tenaga kerja, teknologi dan bahan mentah untuk mengoperasikannya.
2.5 PERBEDAAN ANTARA KEWIRAUSAHAAN DAN BISNIS KECIL
Kewiraswastaan, wiraswasta, wiraswastawan.
Pengertian wiraswastawan : adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya atau lebih singkatnya adalah orang yg membuka lapangan pekerjaannya sendri.
Unsur-unsur penting wiraswasta :
Kemampuan dalam membuka, mencari, menciptakan, dan menggunakan peluang usaha.
Kemampuan untuk menyatukan faktor-faktor produksi atau mengorganisasikan peusahaan secara efektif dan efisien.
Kemampuan dalam mengambil keputusan dan meminimalkan resiko
Kemampuan untuk bersaing dengan pihak lain.
Banyak guru,dosen ataupun pengusaha, berpendapat bahwa kewirausahaan dan bisnis kecil itu berbeda, padahal sama sekali tidak ada perbedaannya, kenapa?? Karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil :
Mereka sama-sama berbisnis
Pengukuran potensi bisnis sama
Kapasitas dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja
Unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan dimulai
Jiwa enterpreneur yang dimiliki sama
Ujung pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng atau tidak
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
Perusahaan kecil merupakan Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Lingkungan Eksternal perusahaan terdiri atas 3 kelompok faktor yang saling berkaitan dan memainkan peranan penting dalam menentukan peluang, ancaman dan batasan yang dihadapi oleh perusahaan. Lingkungan mencakup faktor yang berasal dari luar jangkauan perusahaan dan biasanya tidak terkait dengan situasi operasi suatu perusahaan, faktor ekonomi, sosial, politik, teknologi dan ekologi. Faktor-faktor yang lebih langsung mempengaruhi prospek perusahan bersal dari lingkungan industrinya, termasuk hambatan bagi masuknya pendatang baru, kompetisi dengan saingan, ketersediaan barang dan hambatan operasional lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Junaidi Abdullah, Aspek Hukum dalam Bisnis,Nora Media Enterprise, Kudus, 2010
Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern; Edisi 3,Liberty, Yogyakarta, 2002
http://www.kabarbisnis.com/makro/aneka-bisnis/2811561-Usaha_waralaba_kian_diminati.html
http://www.kiwod.com/cerita-online/tips-memilih-bisnis-waralaba/
https://sites.google.com/site/kewiraswastaan/
Tugas Makalah Kewirausahaan
Usaha Lesehan
Oleh
Nama : Fera Komalasari
NIM : E1D010002
Kelas : III A/ Bahasa Inggris Reguler Pagi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan
Universitas Mataram
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui lebih detail tentang usaha lesehan. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Usaha Lesehan” , karena penyusun ingin mendalami tentang cara membuka usaha lesehan dan ingin berbagi tentang usaha tersebut.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Dengan demikian penyusun mengucapkan terima kasih.
Mataram, 17 Januari 2011
Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar……………………………………………………………………………..i
Daftar isi……………………………………………………………………………………..ii
Bab 1:
Pendahuluan
Latar Belakang…………………………………………………………………….1
Strategi pengolahan………………………………………………………………2
Strategi pemasaran………………………………………………………………..5
Permasalahan yang dihadapi…………………………………………………..
Bab II
Pemecahan masalah
Alternatif Pemecahan masalah…………………………………………………
Strategi pengembangan…………………………………………………………
Hal penting yang dapat dipetik………………………………………………….
Bab III
Pentutup
Kesimpulan………………………………………………………………………..13
Saran…………………………………………………………………………………14
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
“Bisnis kuliner memang tidak pernah mati.” Bagaimana bisa seperti itu?! iya, bisnis ini memang semakin tumbuh subur seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan gaya hidup yang ingin serba cepat tersaji. Sadar atau tidak, dengan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak maka semakin banyak pula kebutuhan pangan yang harus disediakan.
Adapun makan adalah kebutuhan utama bagi seluruh makhluk hidup, tidak hanya manusia tetapi hewan serta tumbuhan juga membutuhkan makan. Sebab makanan itulah yang nantinya akan diolah dan dijadikan sumber energy, sehingga kita dapat terus beraktivitas. Umumnya orang akan memasak sendiri makanan yang akan ia makan, dengan maksud lebih hemat dan terjamin. Namun seiring berjalannya waktu, hal tersebut kini mulai berubah, dimana-mana tersebar lesehan yang menyediakan berbagai jenis menu, terutama makanan siap saji. Selain karena lebih praktis dan harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal, alasan lain yang membuat orang suka makan di lesehan ataupun warung-warung makan adalah karena adanya perbedaan suasana, serta kenyamanan yang di dapat dari fasilitas-fasilias yang memang sengaja disediakan demi kenyamanan para tamu. Waktu juga menjadi salah satu alasan orang lebih memilih makan di lesehan, karena belum tentu semua orang sempat untuk menyediakan makanan di rumah. Hal tersebut yang membuat usaha lesehan dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Karena peluang bisnis tersebut akan dibutuhkan sampai kapanpun, dan prospek kedepannya semakin bagus seiring bertambahnya jumlah penduduk.
Usaha adalah salah satu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencapai keberhasilan guna memenuhi kebutuhan finansial yang dikembangkan oleh pemilik Usaha terbagi menjadi tiga yaitu usah kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Walaupun tingkatnya berbeda namun dalam menjalankannya sama-sama dibutuhkan tanggung jawab dan keberanian dalam menerima resiko. Serta cara pengembangannya pun relatif sama.
Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada tahun 1975 dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur, dalam arti mereka yang memulai usaha baru, menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan.
Kata “Wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris entrepreneur, yang artinya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan peluang bisnis. Saya menggambarkan pengusaha sebagai orang yang mampu memindahkan sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih banyak.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Menurut dari segi etimologi (asal usul kata ). Wira, artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, gagah berani, berjiwa besar, dan berwatak agung. Usaha, artinya perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausaha dapat mengumpulkan sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna untuk memastikan keberhasilan usahanya. Wirausaha ini bukan faktor keturunan atau bakat, tetapi sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan.
Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a. karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Allah SWT.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para pembaca khususnya bagi para pelajar/mahasiswa yang ingin menjadi seorang wirausahawan yang hebat dan bahkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat kelak. Semoga makalah ini mampu memberikan bekal, motivasi, yang sangat berguna bagi pembaca.
b.Strategi Pengolahan
adapun strategi pengolahan yang harus dilakukan adalah:
a.Persiapan Awal Dalam Membuka Usaha Lesehan
Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa saja, termasuk lesehan adalah mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan ketakutan dan keraguan akan kegagalan. Setelah langka pertama ini, kini menyangkut masalah operasional dari rencana usaha Anda. Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu disiapkan rapi. Mulai dari menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang pekerjaan itu, untuk lesehan makan minimal harus mengerti masakan. Bisa pintar memasak, lebih baik lagi ahli memasak. Namun, untuk menjadi pengusaha lesehan tidak harus menjadi ahli masah dulu, tetapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, tenaga ahli yang bisa memasak bisa direkrut. Persiapan dalam memulai bisnis lesehan adalah tersedianya prasarana dan sarana. Pengertian tersedianya bukan berarti harus menjadi miliknya, tetapi bisa diperoleh dari meminjam atau menyewa terlebih dahulu, kecuali memang tersedia dana yang cukup yang sengaja diinvestasikan ke usaha Anda untuk jangka panjang. Prasarana adalah hal-hal kemudahan bersifat fisik maupun non fisik yang mendukung pengoperasian sarana-sarana atau alat-alat. Sedangkan sarana adalah alat-alat untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.
Dalam usaha lesehan, yang termasuk prasarana adalah tempat yang strategis, tenaga ahli (juru masak), modal usaha, dan izin usaha, sedangkan meja kursi, peralatan makan, peralatan masak, dan sebagainya adalah sarana.Bisnis makanan termasuk bisnis yang beresiko besar. Karena bisnis makanan beda dengan bisnis-bisnis lain. Kecuali yang kita jual adalah makanan kering, yang bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Namun jika anda yakin pangsa pasarnya yang bagus, maka bisnis makanan akan memberi keuntungan yang berlipat ganda.Bisnis makanan bukan milik kaum wanita saja, banyak pria yang menjadi koki kelas dunia. Dan kebanyakan penjual makanan yang sukses adalah pria. Rasa masakannya pun tidak kalah dari masakan wanita.Untuk bisnis makanan, jika anda bingung memilih makanan apa yang akan dijual, anda bisa memulainya dari makanan kesukaan anda. Jika anda lebih berani, anda bisa memulainya dari makanan atau masakan khas yang banyak dijual disekitar tempat anda ingin berjualan, dan tentunya yang banyak dibutuhkan ditempat tersebut.
b.Perkiraan Modal yang diperlukan untuk Membuka usaha lesehan
– Peralatan memasak
Dalam hal ini saat membuka usaha untuk pertama kalinya sangat dibutuhkan peralatan-peralatan memasak seperti panci, kompor gas, dan sebagainya. Dimana dalam perkembangannya dapat ditambah jika lesehan tersebut sudah berkembang.
– Ruangan / dapur
Sebaiknya tata dapur sedemikian rupa untuk memudahkan pekerjaan dan tambahkan rak-rak khusus untuk tempat perlengkapan memasak.
– Rak khusus untuk bumbu-bumbu dapur
Kalau perlu beri label pada tempat masing-masing bumbu untuk memudahkan proses memasak.
– Keuangan
Sebagai pemula, biasanya Anda belum bisa berutang alias masih memakai modal sendiri. Modal yang Anda perlukan untuk berbelanja bahan-bahan makanan berkisar 60% dari harga makanan yang dipesan.
Mengenai masalah perhitungan biaya usaha, maka bisa diatur sbb:
-modal awal mendirikan usaha seperti, mendirikan bangunan, membeli peralatan masak, peralatan makan, dan perizinan
-modal pembelian persediaan bahan baku seperti bahan masakan (daging, beras, bumbu, sayur, dll), dan juga minuman
-modal operasional seperti gaji karyawan (jika ada) listrik, gas, telpon, dll. Khusus untuk modal pembelian bahan baku dan modal operasional, sebaiknya disiapkan untuk minimal 3 bulan ke depan, agar usaha tetap dapat berjalan selama 3 bulan pertama dan belum menghasilkan keuntungan.
c.Dasar Pengetahuan dan ketrampilan yang harus dimiliki
Aneka masakan dan variasinya. Memasak memang urusan selera, tetapi tetap ada standart tersendiri yang harus dikuasai.Kita harus pintar mengelola bahan-bahan makanan dan penggunaannya agar tidak boros dan terhindar dari kerugian.Perhatikan cara memasak dan menyimpan hasil masakan dengan baik. Hal ini sangat penting untuk menghindari masakan menjadi basi/bau akibat penanganan atau penyimpanan yang salah.
Teknik berbelanja dan memilih bahan makanan agar perhitungan biaya tidak bengkak.Informasi tempat berbelanja bahan makanan yang berkualitas baik dengan harga miring. Terkadang perlu sumber dari beberapa tempat untuk mendapatkan bahan makanan yang baik. Misalnya, untuk sayuran segar dan murah sebaiknya dibeli di pasar A, tetapi untuk daging sapi lebih baik dibeli di pasar B. Membeli daging ayam dan sapi ada yang menggunakan pesan-antar.
d.Hal yang Harus Diperhatikan Untuk Membuka Usaha Lesehan
Peralatan yang Dibutuhkan dalam Membuka Usaha Rumah Makan
Peralatan Masak :
Peralatan yang digunakan pada prinsipnya sama dengan alat rumah tangga biasa yang hanya saja ukurannya lebih besar karena digunakan untuk memasak dalam jumlah atau porsi lebih banyak. Peralatan masak untuk usaha rumah makan antara lain, kompor gas, kompor minyak, rice cooker katering, aneka panic ukuran besar dan kecil, wajan besar dan kecil, aneka pisau, gilingan bumbu, dan sebagainya. Peralatan tersebut wajib dimiliki, namun untuk suatu usaha rumah makan pemula hendaknya pembelian alat disesuaikan dengan kapasitas pesanan dulu. Jangan sampai modal awal yang ada menjadi membengkak hanya untuk hanya untuk membeli peralatam saja .
Peralatan Makan :
Peralatan makan yang wajib dimiliki adalah piring, sendok, garpu, aneka pemanas lauk, mangkuk, meja, kursi dan sebagainya.
Perlengkapan Penunjang Usaha lesehan
Merupakan perlengkapan diluar alat masak yang ada yang berfungsi untuk mempermudah pekerjaan pada usaha rumah makan. Alat-alat tersebut antara lain lemari es untuk menyimpan bahan , lemari penyimpan alat masak dan alat makan, dispenser dan sebagainya.
c.Strategi pemasaran
Strategi Promosi dalam Membuka Usaha Lesehan
1.Dalam dunia usaha, kita harus pintar-pintar menggaet pelanggan dan menjaga agar pelanggan tersebut tidak kabur ke tempat lain.Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. Para wirausahawan dapat mengambil alternatifnya yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi yang murah dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu baru mempersiapkan brosur ataupun spanduk.
Satu tips penting :
“Tunjukkan perhatian dan penghargaan kepada teman/kerabat yang sudah membantu mempromosikan usaha Anda sehingga Anda mendapat order berikutnya. Tidak perlu mahal, misalnya berikan seloyang puding, makaroni panggan, atau setoples kue. Dengan perhatian/bonus tersebut dia akan lebih senang membantu promosi Anda.”
2.Pembuatan paket-paket makanan yang murah dan meriah.
d.Permasalahan yang Dihadapi
Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa sangat ditentukan oleh tingkat kepentingan maupun kepuasan pelanggan sebagai pemakainya. Pelayanan yang kurang memuaskan akan menyebabkan berkurangnya konsumen atau bahkan hilang karena konsumen berpindah ke jasa layanan lain. Hal ini merupakan tantangan besar bagi perusahaan dalam membangun citra perusahaan yang tidak hanya mampu membuat dan membangun tapi juga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan.Usaha kuliner itu sendiri memiliki tantangan untuk tetap mempertahankan usahanya antara lain bagaimana menjaga kualitas pelayanan agar dapat bersaing dengan produk serupa dan juga produk pengganti lainnya yang saat ini semakin banyak bermunculan. Dan juga menghadapi permasalahan lesehan-lesehan baru yang banyak bermunculan disatu kawasan mengakibatkan pelanggan bisa saja lebih tertarik dengan lesehan-lesehan tersebut.
BAB II
Pemecahan Masalah
a.Alternatif Pemecahan Masalah
Menghadapi permasalahan tersebut diatas maka perusahaan perlu mengetahui perilaku pelanggan dalam membeli, menggunakan dan mengevaluasi jasa dalam rangka pemenuhan dan pemuasan kebutuhan. Analisis mengenai tingkat kepuasan pelanggan ini nantinya dapat dijadikan sebagai dasar untuk menentukan strategi dan program pemasaran yang relevan pada situasi dan kondisi saat ini. Konsep strategi yang baik membutuhkan perumusan masalah yang berlandaskan kepada wawasan yang lebih luas.
Bila ditinjau dari sudut pandang perusahaan, salah satu cara yang efektif dalam melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan. Hal ini membawa perubahan yang cukup mendasar dalam bisnis utama suatu perusahaan. Sebagai contoh, semakin banyaknya bisnis utama lesehan bergeser dari sekedar menyediakan segala macam makanan untuk dijual, menjadi usaha melayani dan memuaskan rasa lapar pelanggan dengan disertai usaha menyediakan suasana yang kondusif bagi pelanggan untuk menikmati hidangan. Bahkan tidak jarang pula dilesehan disajikan pula hiburan musik.
Manajemen pemasaran mengenal konsep bauran pemasaran (Marketing Mix) sebagai variabel-variabel keputusan yang dapat dikendalikan oleh manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Di dalam konsep bauran pemasaran (Marketing Mix) terdapat 7 variabel yaitu
roduk (product), harga (price), promosi (promotion) dan tempat (place), proses
(process),personil (personil), dan fasilitas fisik (physical facility). Analisis tingkat kepuasan pelanggan memberikan landasan yang baik untuk memahami dan memanfaatkan lebih efektif lagi konsep dan metode-metode pemasaran produk bagi strategi dan program pemasaran. Strategi dan program pemasaran diperlukan untuk mengatasi permasalahan pemasaran yang kompleks melalui pendekatan terhadap sistem nyata di dalam perusahaan.
Untuk meningkatkan keuntungan, setiap perusahaan bisnis harus berusaha melakukan perubahan terhadap efektivitas dan efisiensi kegiatan usahanya. Prinsip utama dari bisnis adalah bagaimana meningkatkan profit, meminimalkan biaya, serta membuat produk perusahaan menjadi unggul sehingga produk perusaan dapat diterima pasar. Semakin kesini, tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan semakin tinggi dan beragam. Oleh karena itu kegiatan efisien dan efektifitas yang dilakukan tidak hanya berupa perbaikan yang bersifat financial, tetapi lebih jauh mengembangkan agar lebih unggul dari produk lain di dalam pasar.
Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam menjaga kualitas pelayanan yaitu dengan memberikan pelayanan yang memuaskan, sesuai dengan atau melebihi harapan pelanggan. Sehingga dirasakan sangat penting untuk mengetahui pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan. Bisa berkembang atau tidaknya usaha rumah makan sangat tergantung dari posisi letak lesehan yang Anda miliki. Usahakan mencari tempat yang cukup ramai untuk memulai usaha ini. Anda bisa mencoba usaha ini di daerah pertokoan, daerah perkantoran, daerah kampus atau pusat perbelanjaan. Semakin ramai daerah di sekitar rumah makan Anda, semakin besar peluang orang untuk berkunjung. Usahakan tidak membangun usaha ditempat yang sepi atau jauh dari jalan umum agar dapat dilihat oleh khalayak ramai.
harga seimbang dengan rasa.
Dua kunci sukses dari usaha lesehan adalah harga dan rasa. Saat makanan yang Anda jual memiliki rasa yang nikmat dan khas dengan harga yang sesuai, pasti rumah makan Anda akan ramai dikunjungi.
Untuk harga, Anda juga harus menyesuaikannya dengan lokasi dan jenis makanan yang Anda jual. Pada dasarnya Anda bisa menerapkan harga jual setinggi 30-50% dari modal yang dikeluarkan. Tentu didukung dengan rasa yang enak pula.
Pelayanan.
Selain harga dan rasa, hal lain yang cukup penting adalah pelayanan. Pelayanan yang ramah dengan senyuman di bibir akan menarik banyak pelanggan untuk kembali ke rumah makan Anda. Usahakan agar pengunjung merasa nyaman di rumah makan Anda dan jangan biarkan mereka menunggu sangat lama untuk menikmati hidangan yang dipesan.
Penyajian yang menarik.
Tampilan merupakan modal awal untuk menciptakan selera makan. Dengan tampilan yang menarik dari makanan yang Anda buat, pengunjung juga akan terpacu selera makannya. Setelah selera makan bangkit, ditambah dengan rasa yang enak, rumah makan Anda akan cepat terkenal. Akhirnya pelanggan rumah makan Anda akan semakin banyak.
b.Strategi Pengembangan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan usaha, sbb;
1. Jeli melihat pasar
Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk yang tengah tren meskipun dalam kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas produk nomor 1 tapi produknya ketinggalan jaman (dalam bidang garmen/usaha pakaian). Seandainya dalam bidang makanan, konsumen lebih membeli produk yang mempunyai kualitas, mutu, dan bergizi serta rasa yang enak. Sebelum memulai usaha, sebaiknya anda melakukan survei terlebih dahulu tentang menu yang beredar di pasar. Lalu, pilihlah menu yang belum banyak dijual di sana guna mengurangi tingkat persaingan. Namun, pilihlah yang sesuai dengan target pasar / konsumen.
2. Menjalin komunikasi dengan orang lain
Maksudnya agar tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata dalam menjalankan usaha, tentunya mata-mata dalam ati positif yaitu orang yang bertugas mengumpulkan informasi untuk mendukung kemajuan usahanya. Memperluas jaringan komunikasi sangatlah penting selain mempermudah mendapatkan informasi juga dapat memperluas daerah pemasaran.
3. Berani berinvestasi
Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/modal yang terbatas, diharapkan untuk berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun berusaha mengkredit uang dengan orang lain dengan syarat harus adanya pertanggungjawaban untuk melunasinya.
4. Fokus dalam usahanya
Kelemahan dari para wirausahawan selama ini adalah tidak mampu mengelola kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Sebagai contoh, beberapa pengusaha garmen tergiur keuntungan sesaat dari bisnis valas saat krisis moneter 1998, akhirnya mereka mencoba berbisnis valas sedangkan bisnis garmennya terbengkalai. Sementara bisnis valasnya merugi akibat ketiadaan pengalaman bisnis financial, maka pengusaha tersebut gulung tikar.
5. promosi
Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. Para wirausahawan dapat mengambil alternatifnya yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi yang murah dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu baru mempersiapkan brosur ataupun spanduk.
6.pemasaran yang dilakukan para wirausahawan
Dapat memilih tempat yang strategis. Dan dalam hal memproduksi barang dan penamaan tempat (toko) perlu adanya keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka kemungkinan banyak konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah didalam penjualan produk atapun memberikan nilai diskon apabila pembelian banyak.
7.Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis
Yakni dengan jalan Waralabalisensi atau peluang bisnis ataupun distribusi wholesale.
8.Mempunyai pemasok tetap yang dapat memasok semua bahan baku produksinya setiap hari sangat dianjurkan guna kelancaran proses produksi.
9.Izin usaha
Untuk kenyamanan usaha, anda perlu mengurus izin usaha di instansi pemerintah atau pihak berwenang setempat. Mengurus izin ini perlu dilakukan untuk menghindari masalah perizinan yang mungkin timbul dikemudian hari.
c.Hal yang dapat dipetik
Banyak sekali hal yang dapat dipetik diantaranya adalah:
Jangan pernah takut mencoba untuk menjadi seorang wirausahawan karena kita tidak akan pernah tahu jika tidak pernah mencoba.
Konsisten dan kreatif pada satu bisnis hingga sukses.
Beranilah membangun Indonesia yang lebih baik dengan menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga pengangguran dapat dikurangi.
Kemauan yang keras, perjuangan yang tak kenal lelah, kesediaan menghadapi segala kemungkinan, dan selalu berpikir positif adalah mutlak diperlukan untuk menjadi seorang wirausahawan.
Giat berusaha, pantang menyerah, dan harus rajin bersyukur.
BAB III
Penutup
a.Kesimpulan
Usaha kuliner kini menjadi salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan. Selain karena semakin bertambahnya jumlah penduduk dari hari ke hari, perubahan ekonomi juga dapat mempengaruhi semakin majunya usaha-usaha rumah makan.
Persiapan awal yang perlu diperhatikan untuk memulai usaha rumah makan diantaranya adalah menyiapkan modal, tempat/lokasi yang strategis, mengetahui peluang pasar, perizinan usaha, serta promosi yang tepat agar usaha rumah makan ini dapat terus berjalan dengan sukses. Selain itu, keterampilan dasar seperti memasak, mengolah bahan-bahan, menyimpan bahan-bahan, teknik berbelanja, serta info-info tempat berbelanja yang murah tapi berkualitas juga meski kita pahami.
Margin keuntungan yang dapat diraih dari usaha lesehan juga sangat besar. Rata-rata keuntungan yang dapat diraih berkisar antara 30-50% dari omset penjualan. Hal ini dapat terwujud karena usaha lesehan merupakan usaha jasa pengolahan makanan dan penyajiannya. Otomatis keuntungan yang diraih bisa sangat besar.
Perlu diingat bahwa kegiatan wira usaha akan menunjang ekonomi keluarga / pemerintah, baik industri dan perdagangan. Pertumbuhan industri yang diikuti kemajuan perdagangan akan melahirkan kesempatan kerja baru. Lapangan kerja baru ini akan menampung tenaga kerja baru,yang pada hakekatnya mengurangi pengangguran, mengatasi ketegangan sosial, meningkatkan taraf hidup masyarakat, memajukan ekonomi bangsa dan negara, pada akhirnya menentukan pula keberhasilan pembangunan nasional.
Kesuksesan dalam usaha kuliner kembali pada diri Anda sendiri. Dengan penanganan yang tepat dan ciri khas tersendiri, Anda akan meraih kesuksesan di dalam usaha ini. Selamat menjadi usahawan sejati.
b.Saran
Jangan pernah takut mencoba.
DAFTAR PUSTAKA
Intisari 7 Resep Kaya ala Orang China.Chivita Books.Yogyakarta.2010
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
MAKALAH
USAHA LAUNDRY KILOAN
D
I
S
U
S
U
N
O
L
E
H
HERAWATI PALENTINA L SIAHAAN
NPM : 43211324
KELAS : 2DA01
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan suatu anugerah pada kami sehingga kami dapat menyusun tugas makalah tentang Usaha Kecil Menengah (UKM). Karena itu Kami berterima kasih kepada bapak/ibu yang telah memberikan kami pelajaran Mengenai Kewirausahaan. Didalam makalah ini kami akan menjelaskan salah satu contoh Usaha Kecil Menengah (UKM) mengenai bagaimana cara tempat dan pemasarannya,penetapan harganya, dan juga analisis usaha. Untuk lebih jelasnya kami akan menjelaskan lewat makalah ini yang semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
i
Kata pengantar…………………………………………………………………..i
Daftar isi………………………………………..………………………………..ii
BAB 1
Pendahuluan……………………………………………………………………..1-2
BAB II
Pembahasan……………………………………………………………………….3
1.Letak Usaha…………………………………………………………………..4-5
2.Kepemilikan Usaha……………………………………………………………6
3.Pemasaran………………………………………………………………………7
4.Analisis Bisnis…………………………………………………………………8
BAB III
Penutupan…………………………………………………………………………9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Di zaman modern ini, kaum perempuan mempunyai peluang yang sama dengan pria untuk berkarir diluar rumah. Hal ini menyebabkan pekerjaan rumah tidak lagi ditangani sepenuhnya oleh sang ibu. Salah satu gaya hidup modern dari masyarakat kota adalah mencuci pakaian di tempat-tempat khusus atau dikenal dengan laundry. Dengan mengeluarkan sejumlah uang mereka tidak dipusingkan lagi dengan masalah pakaian kotor. Hal ini memberikan peluang usaha tersendiri, karena kebutuhan akan pelayanan pencucian pakaian ini terus meningkat.
Dikota-kota besar khususnya, gerai-gerai laundry terus tumbuh. Namum bagi masyarakat menengah, biaya laundry ternama masih menjadi perhitungan. Alternatif yang bisa dipilih adalah laundry kiloan. Laundry kiloan juga pilihan yang tepat bagi yang ingin membuka usaha jenis ini dengan modal yang tidak terlalu besar. Dengan bermodalkan mesin cuci dan ruangan tempat usaha yang memadai, serta didukung lokasi yang strategis, membuat prospek usaha ini semakin bagus.
Peluang usaha laundry merupakan peluang usaha yang cukup banyak dikembangkan orang untuk saat ini. Laundry merupakan salah satu bentuk layanan jasa bagi mereka yang selalu menginginkan hidup untuk lebih mudah.
Melirik dan mengembangkan peluang usaha laundry juga perlu analisa yang matang agar ke depan usaha laundry yang Pemilik usaha kembangkan tidak gulung tikar.
Para mahasiswa atau pegawai kantor yang merasa cukup memiliki uang tentunya akan lebih suka untuk mencuci pakaian mereka memakai jasa laundry karena lebih nyaman, mudah dan memanjakan. Lokasi lain yang bisa Pemilik usaha jadikan tempat mengelola bisnis landry adalah kawasan sulit air bersih.
Kawasan sulit air bersih sangat membutuhkan usaha laundry terutama bagi mereka para pendatang yang merasa risih dengan kondisi air yang tidak memadai.
1
Daerah pariwisata juga merupakan kawasan spesial yang cukup efektif untuk mengelola sebuah usaha bisnis laundry. Di kawasan wisata biasanya orang menetapkan tarif laundry dengan harga yang cukup mahal.
Peluang usaha laundry kelola akan dapat berkembang pesat jika mampu memaksimalkan pelayanan kepada para pelanggan, baik dalam hal kualitas hasil cucian, ketepatan waktu, serta keramahan pihak pelayan.
Jika pemilik usaha mampu akan lebih baik lagi menawarkan dan memberikan jasa pelayanan prima berupa jemput dan antar hasil laundry ke alamat pelanggan yang terjangkau.
Untuk mengembangkan peluang usaha laundry, Pemilik usaha juga bisa menjalin kerjasama dengan pihak-pihak seperti hotel, hal ini akan lebih efektif dilakukan di kawasan pariwisata.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bisnis laundry dari jenis yang paling sederhana dikenal dengan cuci-setrika. Bisnis ini biasanya menjamur di daerah yang banyak terdapat kos-kosan atau rumah kontrakan, dimana penyewa kos atau kontrakan tak sempat atau tak bisa melakukan cuci dan setrika baju sendiri. Biasanya ini dikerjakan oleh pembantu atau penjaga kos-kosan itu.
Sementara bentuk laundry yang canggih di Indonesia dari dulu dikenal dengan istilah binatu. Dalam bahasa modern saat ini lebih dikenal dengan istilah laundry & dry clean, dimana untuk laundry pakaian dicuci menggunakan mesin cuci. Sedangkan untuk dry clean pakaian dibersihkan dengan cairan kimia khusus yang bisa membersihkan dan merontokkan kotoran di pakaian tanpa dicuci secara biasa.
Usaha jenis ini yang dulu hanya dilakukan secara rumahan atau terdapat di hotel-hotel mewah untuk fasilitas tamunya, lalu mulai menjamur di tahun 1990-an, sejak dimulainya sistem franchise (waralaba) bisnis ini dari luar negeri.
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir juga menjamur bisnis sejenis yang menggunakan waralaba lokal dan sistem agency yang bisa memberikan layanan dengan harga lebih terjangkau. Layanan, yang tadinya hanya diperuntukkan bagi masyarakat kelas atas, kini bisa dinikmati masyarakat kelas menengah ke bawah.
Tak berhenti sampai di situ, kombinasi antara layanan murah dengan layanan cuci-setrika tadi berkembang lebih kreatif lagi dengan munculnya laundry kiloan. Yaitu laundry biasa, tapi dengan harga yang dibayarkan berdasarkan hitungan kilogram (bukan per potong pakaian).
3
1. Letak Usaha
Saya akan membahas bisnis laundry untuk kelas menengah yang bisa terjangkau seluruh lapisan, yaitu Shopia Laudry yang dimiliki Ibu Nur.Yang berlokasi di Jl.Boulevard Kota Kembang no 15,Grand Depok City.
Berikut persiapan yang dilakukan Ibu Nur dalam menjalankan bisnisnya.
Pertama, modal untuk investasi yang dibutuhkan untuk lokasi penjualan (outlet tempat menerima pelanggan atau cucian), lokasi mencuci, dan peralatan berupa mesin-mesin yang dibutuhkan, serta instalasi air, listrik, dan buangan air kotor.
Lokasi tempat menerima cucian dan tempat mencuci dilakukan di tempat yang sama atau terpisah, mengingat dibutuhkan instalasi air yang memerlukan ruang dan biaya yang juga besar.
Ada pun mesin yang dibutuhkan adalah: cash register (mesin hitung uang), mesin cuci baju kapasitas besar/ industri, mesin pengering baju kapasitas besar, mesin setrika press besar, dan setrika tangan. Ini minimum standar mesin yang dibutuhkan Ibu Nur untuk memulai usahanya. Jika jumlah cucian belum terlalu banyak, mesin press (setrika otomatis) bisa digantikan seterika tangan yang harganya jauh lebih murah.
Mesin cash register digunakan di lokasi penerima cucian untuk mencatat dan menerima transaksi keuangan. Mesin cuci digunakan untuk mencuci pakaian yang bisa dicuci dengan mesin biasa, sedangkan pakaian yang tak bisa dicuci dengan mesin cuci biasa harus dicuci secara terpisah.
Kendati Indonesia negara tropis dengan matahari yang terus bersinar, kita tak bisa mengandalkan matahari untuk mengeringkan cucian. Selain itu, diperlukan ruang jemuran yang amat besar untuk mengeringkan pakaian. Bila musim hujan tiba, akan sulit untuk mengeringkan pakaian. Maka, dibutuhkan mesin pengering cucian.
Mesin setrika (press) otomatis juga diperlukan, tapi untuk mendapatkan press-line atau garis setrika yang jelas dan tegas biasanya tukang cuci lebih menyukai setrika tangan yang berat, karena memberikan hasil yang jauh lebih maksimal, meski membutuhkan tenaga pekerja lebih banyak.
4
Sedangkan untuk biaya operasional sehari-hari komponennya: biaya sewa tempat deterjen dan pelunak cucian, air, bahan kimia untuk dry-clean, dan SDM (pekerja). Untuk lokasi Bu Nur melakukannya di rumah sewaan, terutama. Sedangkan air,Ia menggunakan air tanah,yang terlebih dahulu disaring karena air tanah yang kotor bisa merusak pakaian.
Di beberapa laundry modern, biasanya menggunakan mesin penyaring air sebelum digunakan atau mesin daur ulang air. Beberapa laundry modern yang lebih mewah dan mahal bisa menggunakan air minum mineral untuk mencuci pakaian pelanggan.
5
2. Kepemilikan Usaha
Kepemilikan Usaha Laundry ini adalah Bu Nur sendiri,ia menjalankannya dengan bantuan 5 karyawan, yaitu 1 orang pekerja di tempat penerima cucian, 2 orang pekerja di tempat pencucian, 1 orang untuk mencuci, dan 1 orang lagi untuk setrika pakaian.Modal terbesar yang harus dipersiapkannya adalah untuk pembelian mesin-mesin dan sewa tempat.
Untuk memulai usaha jenis rumahan, bisa memakai mesin rumahan, tetapi daya tampung cucinya kurang besar. Sehingga bila permintaan cucian meningkat harus menggunakan beberapa mesin cuci. Berbisnis laundry mengandalkan kuantitas yang besar, karena keuntungan per potong dari sisi nominal tak terlalu besar.
Pemasaran atau jumlah cucian yang diterima amat menentukan kapan investasi kembalinya modal serta keuntungan yang ingin dia raih. Usaha yang Ia lakukan dengan skala menengah yang membutuhkan modal yang cukup besar.
Ber-partner jadi salah satu alternatif yang bisa Ia lakukan. Namun, mencari partner tak mudah. Harus ada kecocokan dan kesamaan visi dan misi dalam menjalankan usaha bersama. Juga harus ada hitung-hitungan tegas dan jelas dalam modal serta sistem bagi hasil. Jika tak dibuatkan dalam bentuk legal (badan hukum), harus ada perjanjian bersama yang mengikat.
Hal-hal yang dipersiapan Ibu Nur untuk memulai bisnis ini adalah:
1. Harus paham bagaimana mencuci dan mengeringkan pakaian dengan berbagai jenis bahan kain denga baik.
2. Mencari informasi formula khusus yang dapat digunakan untuk menghilangkan noda pada bahan.
3. Memahami cara yang tepat dalam menyetrika pakaian
4. Memilih lokasi yang strategis dan menunjang berkembangnya bisnisnya, seperti dekat perumahan, tempat kos dsb. Serta besar ruangan yang cukup untuk menunjang pelaksanaan bisnis ini serta perlengkapan pendukung seperti keranjang , tempat pakaian , timbanga dsb.
Hambatan Bisnis Laundry
Beberapa hal yang menjadi hambatan dalam bisnisnya adalah munculnya pemain lain didalam berbisnis laundry ini serta kualitas pengerjaan dan ketepatan waktu sangat menentukan berkembangnya bisnisnya sendiri.
6
3. Pemasaran
Berikut beberapa cara/strategi yang Ibu Nur untuk memperkuat bisnis laundry :
1. Promosi yang baik sangat mendukung berkembangnya bisnis laundry. Terkadang ia memberikan bonus-bonus khusus seperti setelah konsumen melakukan pencucian 5 kali dengan jumlah minimal sekian kg akan mendapatkan extra gratis satu kilo.
2. Melakukan terobosan layanan delivery/antar jemput untuk wilayah tertentu. Hal ini akan membuat konsumen merasa semakin diperhatikan.
3. Memilih peralatan pendukung (mesin cuci dan pengering) dengan kualitas yang baik, sehingga kualitas hasil cucian dan keawetan mesin sebagai aset terjamin.
4. Kepercayaan pelanggan adalah kunci yang penting dalam berkembangnya suatu usaha, jadi kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian sangat menentukan kepuasan pelanggan.
4. Analisis Bisnis
Moda awal :
Perlengkapan : Mesin cuci & pengering Rp. 7.000.000,-
Setrika listrik (uap) 3 unit Rp. 1.500.000,-
Meja + kursi untuk setrika Rp. 750.000,-
Timbangan besi Rp. 250.000,-
Meja administrasi + kursi Rp. 250.000,-
Keranjang plastik (besar), hanger, rak penyimpan Rp. 750.000,-
Total Rp. 10.500.000,
7
Perhitungan Laba/(Rugi) per Bulan
Pendapatan :
Orde cucian perhari Rp. 150.000,- x 30 Rp. 4.500.000,-
Biaya-biaya :
Sewa tempat Rp. 500.000,-
Sabun, pewangi, pelembut Rp. 300.000,-
Listrik Rp. 300.000,-
Biaya penyusutan peralatan Rp. 218.729,-
Gaji 5 org karyawan @ Rp. 500.000,- Rp. 2.500.000,-
Lain-lain Rp. 100.000,-
Total biaya Rp. 3.018.729,-
Laba bersih Rp. 1.681.271,-
8
BAB III
PENUTUP
Peluang usaha laudry dapat dikategorikan cukup luas, karena melihat aspek pemsaran yang sasarannya mudah didentifikasi, faktor kesibukan, tidak mau capek, kurang air bersih sampai pada menginginkan bau harum dan cucian halus merupakan faktor pendorong pelanggan dalam menggunakan jasa usaha ini, motiv ini merupakan suatu peluang yang jelas dalam analisis peluang bisnis ini.
Pendanaan usaha ini memang tidak kecil, namun keuntungan yang didapat diperkirakan memenuhi kebutuhan usaha sehingga laba yang di harapkan tercapai, dengan demikian, usaha laundry layak direncanakan serta direalisasikan sebagai pilihan bisnis.
MAKALAH
KEWIRAUSAHAAN
“Usaha Kecil Menengah (UKM)”
Oleh
Kelompok I
Anggota Kelompok :
1. Agustha H. Nelchy Ulu
2. Ayarti R. Lakabela
3. Antonius B. Udak
4. Dominitus B. Mestuni
5. Ecko Lomi Bida
6. Yance W. Kamangmau
Kelas : IV B
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI
KUPANG
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Usaha Kecil dan Menengah .
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Pak Dosen Kewirausahaan. Banyak kendala yang kami alami dalam menyusun makalah ini. Namun, itu semua tidak menyurutkan niat kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami telah berupaya menyempurnakan makalah ini, namun seperti kata pepatah, “ Tak ada gading yang tak retak” maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Bapak Dosen, teman-teman dan orang lain yang sudi meluangkan waktunya untuk menyimak isi dari makalah ini.
Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini,UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia.
UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia.UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih mengganggur.Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu daerah yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah.Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
Juga agar kita dapat mengetahui berapa besar keuntungan yang diperoleh apabila kita membuka sebuah usaha kecil dan menengah, dan kita dapat mengetahui cara mengelola usaha kecil dan menengah dengan baik, sehingga memperoleh laba yang cukup besar.untuk membangun sebuah usaha awal.
2. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua. Juga Untuk dapat memacu dan meningkatkan penghasilan maka di perlukan strategi ukm waralaba
3. Metode Penulisan
Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah :
Studi Pustaka
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
USAHA KECIL DAN MENENGAH
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Untuk dapat memacu dan meningkatkan penghasilan maka di perlukan strategi ukm waralaba
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta yang dapat digunakan meningkatkan strategi UKM
Ciri-ciri usaha kecil
Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah;
Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah;
Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;
Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP;
Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha;
Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;
Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.
Contoh usaha kecil
Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja;
Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;
Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan;
Peternakan ayam, itik dan perikanan;
Koperasi berskala kecil.
Ciri-ciri usaha menengah
Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;
Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;
Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;
Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.
Contoh usaha menengah
Jenis atau macam usaha menengah hampir menggarap komoditi dari hampir seluruh sektor mungkin hampir secara merata, yaitu:
Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah;
Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor;
Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar proponsi;
Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;
Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta.
Kriteria Jenis Usaha Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja
Kriteria jumlah karyawan berdasarkan jumlah tenaga kerja atau jumlah karyawan merupakan suatu tolak ukur yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menilai usaha kecil atau besar, sebagai berikut :
Usaha Mikro
Usaha Kecil
Usaha Menengah
Usaha Besar
Jumlah Tenaga Kerja
<>
5-19 orang
20-99 orang
> 100 orang
Contoh USAHA KECIL DAN MENENGAH seperti dibawah ini :
Margin Keuntungan Sablon Digital 100-900%
Untuk peluang usaha di bidang sablon digital atau usaha cetak-cetak produk suvenir atau barang promosi ini, selain hanya butuh modal kecil... margin keuntungannya sangat besar Usaha apapun, biasanya usaha yang hanya menjual dalam satu kategori penjualan saja, misalnya hanya Jasa saja, atau hanya Barang saja, harganya gampang di lacak mahal atau tidaknya. Misalnya anda menjual dalam kategori Jasa saja contohnya jasa pengiriman barang, jasa servis handphone, atau sampai jasa narik taksi, semuanya sudah ada perbandingannya dan customer bisa cek2 kiri kanan untuk melabel jasa anda kompetitif atau tidak.
Sedangkan untuk barang, wah lebih parah lagi.. Jualan di pusat perbelanjaan apalagi. Misalnya jualan komputer di pusat perbelanjaan komputer terbesar di Jakarta, di Mangga Dua misalnya : jualan komputer yang harganya 5 jutaan untungnya hanya Rp 100.000-150.000, kadang2 kalau lagi sepi Rp 50.000 aja di ambil untung cuma 1-3%..., habis... daripada daripada ntar di ambil toko sebelah mendingan ambil aja lah daripada ga untung sama sekali.. Padahal tuh jual komputer kan ada garansi... Apalagi jualan barang2 lain yang sudah lebih pasaran.. mana mungkin untung banyak2...
Nah Kalau mau jual sesuatu yang orang tidak bisa ukur nilai pastinya atau agak susah dicek kiri kanan harganya adalah bisnis yang menggabungkan Barang dan Jasa!. Misalnya anda menjual lukisan, anda kan menjual lukisan itu (barang) tapi dengan keterampilan anda juga (jasa). Nah kalau anda pelukis handal, harga lukisan anda pasti lebih tinggi daripada pelukis amatir bukan? Nah kalau mau cari peluang usaha itu, harus yang menggabungkan Barang dan Jasa supaya keuntungan bisa jauh lebih besar dan orang tidak bisa membanding2kan dengan orang lain karena keahlian kita pasti berbeda dengan orang lain.
Nah usaha di bidang Sablon Digital ini sama dengan kategori Barang dan Jasa itu. Misalnya, kita menjual T-Shirt atau Mug, tapi kan design kita dengan design orang lain berbeda tergantung dari tingkat kreatifitas kita sendiri. Jadi nilainya berbeda2. Anda lebih memilih mana? Beli T-Shirt design amatiran atau T-Shirt dengan design unik dan kreatif? Pasti yang unik dan kreatif itu kan? Nah jadi dalam usaha Sablon Digital ini selain produk2nya sendiri yang sudah unik, kreatifitas anda juga menambah keunikannya lagi, jadi nilai jual akan sangat tinggi. Maka tidak perlu kaget, modal cetak ID Card misalnya hanya 540 rupiah, bisa dijual Rp 5.000-10.000 bahkan ada yang masih menjual ID Card di atas Rp 15.000! Untungnya minimal bisa lebih dari 900%!!! Mana ada bisnis dengan keuntungan segitu dijaman krisis global sekarang ini?!?!
Apakah semua produk sablon digital ini bisa menguntungkan margin sebesar 900%? Tentunya tidak semuanya. Tapi rata2 keuntungan yang paling minimal adalah 100%! Jangankan 900%, untung 100% saja usaha apapun sekarang sudah susah!
Mungkin anda akan bilang wah itukan belum perhitungan investasi mesin, belum termasuk ongkos kerja. Coba anda tambahkan 10-20% dari total biaya, total keuntungan tetap berkali2 lipat.Untuk bahan2 baku lainnya untung juga hampir sama besarnya, paling minimal 100% seperti misalnya cetak2 T-Shirt karena pasar T-Shirt sudah sangat besar. Tapi kalau anda dapat pesanan T-Shirt, biasanya sangat besar kuantitasnya juga bukan? Jadi sama saja,untung lebih kecil, tapi orderan lebih banyak, totalnya juga besar.Dengan margin keuntungan sebesar itu, ditambah dengan modal yang sangat kecil (mulai dari Rp 2-5 jutaan) apa ada banyak peluang usaha yang lebih menguntungkan dari usaha Sablon Digital? Tunggu apalagi? Mumpung usaha sablon digital ini dihitung masih termasuk baru, nah kalau sudah terlalu lama… yah seperti pepatah, ada gula ada semut, takutnya sumber gulanya sudah habis di kerubutin semut2 semua.
Kelebihan sablon digital dan cutting stickeradalah sebagai berikut :
1. Proses pengerjaan bisnis cutting sticker mudah dan cepat.
2. Mampu menyablon sticker satuan dan dengan warna yang sulit seperti photo.
3. Lebih simple dibandingkan sablon manual
Kelemahan sablon digital adalah sebagai berikut :
4. Harga produksi cenderung flat sehingga tidak bisa memproduksi dalam jumlah banyak kecuali untuk proses sublimasi.
5. Tidak cocok untuk design huruf atau model bercak-bercak yang terlalu kecil karena akan menyulitkan ketika proses cutting konturnya
BAB III
PENUTUP
Demikianlah hasil dari makalah yang telah kami buat selama kurang lebih dua minggu dalam rangka memperdalam wawasan kami tentang Usaha Kecil dan Menengah. Semoga dengan terbentuknya makalah ini, kami dapat memberikan pengetahuan yang luas kepada semua orang yang membacanya terutama bagi Mahasiswa-Mahasiswi Gunadarma. Kami juga berharap bahwa dengan terbentuknya makalah ini, semua orang yang membutuhkan bahan-bahan yang terkait dengan Usaha Kecil dan Menengah menjadi tertolong dan tidak kesulitan dalam mencari bahan-bahan yang dibutuhkan.
Makalah ini kami persembahkan bagi berkembangnya struktur pendidikan. Semoga apa yang tertulis di dalam makalah ini selalu abadi dan memberikan berkah yang tiada hentinya dalam kehidupan kita bersama
Terima kasih atas segala pihak yang telah membantu terbentuknya makalah ini. Semoga bantuan anda sekalian tidak sia-sia.
Tugas Makalah Kewirausahaan
Usaha Bakso Bang Maman
Oleh
Nama : Indriani Pratiwi
NPM : 43211623
Kelas : 2DA01
Jurusan : D3 Akuntansi Komputer
D3 Bisnis dan Kewirausahaan
Universitas Gunadarma
2013
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan suatu anugerah pada kami sehingga kami dapat menyusun tugas makalah tentang Usaha Kecil Menengah (UKM). Karena itu kami berterima kasih kepada pengajar yang telah memberikan kami pelajaran mengenai Kewirausahaan. Didalam makalah ini kami akan menjelaskan salah satu contoh Usaha Kecil Menengah (UKM) mengenai bagaimana cara tempat dan pemasarannya, penetapan harganya, dan juga analisis usaha. Untuk lebih jelasnya kami akan menjelaskan lewat makalah ini dan semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Depok, 27 Juni 2013
Penulis
i
Daftar Isi
Kata pengantar…………………………………………………………………..i
Daftar isi………………………………………..………………………………..ii
Bab I
Pendahuluan
Latar Belakang……………………………………………….1
Profil Usaha…………………………………..……..……….2
Alamat Usaha…………………………………..….…………3
Waktu Operasional…………………………………………..3
Anggaran Dana………………………………………………3
Bentuk Usaha………………………………………………..3
Bab II
Pembahasan
Usaha Bakso Bang Maman
Tempat dan Pemasaran…………………………………..4
Penetapan Harga………………………………………….4
9 Aspek Teknis Kewirausahaan
Peluang Usaha…………………………………………..……5
Pembiayaan…………………………………………………..5
Pemasaran…………………………………………………….5
Kepemilikan………………………………………………..…6
ii
SDM…………………………………………………….6
Organisasi…………………………………………….…6
Kepemimpinan………………………………………….6
Evaluasi Usaha………………………………………….7
Pengembangan Usaha…………………………………..7
Bab III
Pentutup
Kesimpulan………………………………………..……………………..8
Antisipasi Masa Depan……………………………………………………8
iii
Bab I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Setiap orang pasti ingin menjadi Bos di bisnis atau usaha-nya sendiri.Hanya orang-orang yang berpikiran sempit-lah yang seumur hidup ingin menjadi orang gajian.
Banyak sekali jalan menuju kesuksesan, salah satu diantaranya dengan membuat sebuah cikal-bakal bisnis yang diharapkan mampu mengembangkan daya kreativitas dan inovasi. Hal ini sangat membutuhkan keberanian yang luar biasa. Hanya orang bernyali besar-lah yang mampu meng-gelontorkan sejumlah dana demi sebuah harapan yang belum pasti.
Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat dalam tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha tersebut.
Peluang usaha di depan mata, tidak ada salahnya kalau kita memulai sekarang. Inilah yang melatarbelakangi berdirinya sebuah tempat makan berbasis one stop for bakso.
1
2. Profil Usaha
Pada tahun 2000 Bang Maman kreatif membuka usaha sendiri. Dia membuka usaha bakso dikarenakan banyak peminatnya. Kini, usaha bakso yang dirintisnya telah berkembang selain membuka peluang usaha dirumahnya ia juga mempunyai cabang yang tidak jauh dari rumahnya didaerah kampong Japat dan Pademangan. Ia mampu menghidupi keluarga berserta 6 orang karyawannya.
Juni 2005, dengan pesangon Rp 1.700.000,- yang didapatnya, ia membeli alat – alat dan mengontrak rumah sebagai tempat usahanya. Setiap hari, ia bangun pukul 2 dini hari dan membuat bakso bersama sang istri, yang kemudian ia pasarkan .
Di tahun 2007, ayah 3 anak ini dapat membeli grobak bakso seharga Rp 1.000.000,- yang memudahkan karyawannya untuk berkeliling. Tahun 2009 Bang Maman membeli rumah di daerah kampung japat Jakarta Utara yang ia tempati sampai sekarang. Sambil masih tetap berjualan bakso dengan bantuan dua pegawai ia membuka usaha dan menjual dagangannya sendiri di rumah, didaerah kampung Japat dan Pademangan masing-masing 2 pegawai.
Rumahnya yang terletak jauh di dalam gang tidak membuat usahanya sepi. Setiap hari orang tidak pernah berhenti mampir dan membeli bakso buatannya. Ini karna harga yang ditawarkan Bang Maman termasuk murah, dan rasanya pun enak. Seporsi bakso urat ia jual seharga Rp. 9.000,-. Seporsi bakso telor ia jual seharga Rp. 8.000,-. Yang membuat baksonya ini menarik ialah sambelnya yang diresepkan berdasarkan resep turun temurun keluarganya.
Dalam usaha ini ia magajak kakak dan sang istri untuk membantu mendirikan warung bakso serta hal-hal yang perlu disiapkan untuk melayani pembeli dengan baik. Ia juga menyediakan menu makanan yang lain seperti: Sate Bakso dan Bakso Ikan.
Serta menyediakan aneka minuman seperti: Es Campur, Es Jeruk, Es The Manis dan The Manis.
Saat ini Bang Maman sedang membangun sebuah ruangan di sebelah rumahnya yang nantinya akan ia pakai untuk mengembangkan usahanya.
2
3. Alamat Usaha
Usaha bakso yang bernama “Bakso Bang Maman” ini berlokasi di Jl. Lodan Dalam 1C Rt. 11/08 Jakarta Utara.
Waktu Operasional
Waktu operasional tempat makan ini direncanakan mulai pukul 9.00 hingga pukul 21.00.Waktu dapat berubah-ubah dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.
Anggaran Dana
Rencana anggaran dana yang akan digunakan kurang lebih sejumlahRp. 800.000,-
6. Bentuk Usaha
Bentuk usaha yang ditekuni oleh Bang Maman ini tergolong usaha kecil, antara lain jenis barang (dalam hal ini makanan) umumnya sudah tetap (tidak berubah-ubah), dan lokasi/tempat usaha sudah menetap (tidak berpindah-pindah).
Selain itu, usaha Bang Maman ini sudah memenuhi persyaratan legalitas seperti surat izin, surat izin tempat usaha (SITU) dan NPWP demi menjaga kelancaran usaha . apabila dikemudian hari terjadi hal-hal yang menyangkuut legalitas usaha, tidak membuat terganggunya operasional. Sedangkan sumber daya manusa (pengusaha) diperoleh berdasarkan pengalaman dalam berwirausaha, bukan berdasarkan sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih secara khusus.
3
Bab II
Pembahasan
1. Usaha Bakso Bang Maman
A. Tempat Dan Pemasaran
Tempat yang digunakan dalam proses usahanya yaitu dirumahnya sendiri, tetapi selain mempunyai tempat usahanya ia juga berjualan keliling menggunakan grobak yang dijalankan oleh para pekerjanya.
B. Penetapan Harga
Daftar yang ditawarkan oleh Bakso Bang Maman :
– Bakso Urat = Rp. 8.000,-
– Bakso Telor = Rp. 9.000,-
– Bakso Ikan = Rp. 12.000,-
– Es Campur = Rp. 5.000,-
– Es Jeruk = Rp. 4.000,-
– Es The Manis = Rp. 3.000,-
– TehManis = Rp. 2.000,-
4
2. 9 ASPEK TEKNIS KEWIRAUSAHAAN
1. PELUANG USAHA BARU
Pada tahun 2000 Bang Maman kreatif membuka usaha sendiri. Dia membuka usaha bakso dikarenakan banyak peminatnya. Kini, usaha bakso yang dirintisnya telah berkembang dan mempunyai cabang didaerah Japat dan Pademangan. Dan ia mampu menghidupi keluarganya.
Sejak itulah ia melakukan bebagai terobosan, salah satunya ia mendapatkan ide untuk membuat usaha bakso, yang membedakannya adalah dari sambalnya, yaitu sambal yang dibuat berdasarkan resep turun-temurun keluarganya.
Dalam usaha ini ia mengajak kakak dan sang istri untuk membantu mendirikan warung bakso serta hal-hal yang perlu disiapkan untuk melayani pembeli dengan baik. Ia juga menyediakan menu makanan yang lain seperti: Sate Bakso dan Bakso Ikan. Serta menyediakan aneka minuman seperti: Es Jeruk, EsTeh, Es Campur dan The Manis.
Saat ini Bang Maman sedang membangun sebuah ruangan di sebelah rumahnya yang nantinya akan ia pakai untuk mengembangkan usahanya.
PEMBIAYAAN
Modal awal yang digunakan memakai modal sendiri sekitarRp. 800.000,- modalnya itu dari hasil tabungannya.
3. PEMASARAN
Produk
Produk yang dijual adalah berupa makanan yaitu “Bakso Bang Maman”
5
Place
Tempat yang ia gunakan untuk menjalankan usahanya adalah dirumahnya sendiri, yang berlokasi di Jl. Lodan Dalam 1C Rt. 11/08 Jakarta Utara. Selain dirumahnya ia juga mempunyai cabang didaerah Kampung Japat dan Pademangan Jakarta Utara.
Price
Dengan harga seporsi bakso urat adalah Rp. 9.000,-,bakso telor adalah Rp. 8.000,-, bakso ikan Rp. 12.000,-
Promotion
System promosi yang ia lakukan adalah dengan system tatap muka atau mulut ke mulut. Dan menggunakan spanduk disetiap warung.
4. KEPEMILIKAN
Usaha ini adalah usaha perseorangan dimana yang memiliki usaha ini adalah Bang Maman sendiri, ia yang mengelola bersama sang istri dari awal dan ia juga yang menjalankan usaha ini.
5. SUMBER DAYA MANUSIA
Ia mempunyai pegawai yang tidak terlalu banyak sekitar 5 orang.
6. ORGANISASI
Ia tidak menggunakan system organisasi ,karena ia menjalankan usahanya sendiri.
7. KEPEMIMPINAN
Ia memimpin dan terjun langsung untuk mengawasi usahanya dengan tegas dan bijaksana
6
8. EVALUASI USAHA
Hasil dari usahanya ia gunakan untuk membeli rumah yang ia tempati sekarang dan membuka cabang baru.
9. PENGEMBANGAN USAHA
Dulu ia hanya berjualan menggunakan grobak dan berkeliling untuk memasarkannya, tapi sekarang ia mempunyai tempat sendiri dan cabang usaha sendiri. Dan dengan kesabaran dan ketekunannya Bakso Bang Maman bias maju dan dikenal.
7
Bab III
Penutup
1. Kesimpulan
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan. Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang–orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa usaha ini tak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus menjalankan dan mengembangkan usaha ini.
2. Antisipasi Masa Depan
Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan usaha ini berjalan secara mendatar. Kami akan terus mencoba memperbaiki kualitas pekerjaan kami, agar para peminat dan konsumen puas atas kue yang kami buat. Karena apabila kualitas kue kami tidak kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini tidak akan maju, dan terancam bangkrut.
Makalah Usaha Kecil Menengah Pada Pabrik Tahu
TEORI ORGANISASI UMUM II
USAHA KECIL MENGENGAH (UKM) PADA PABRIK TAHU
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KELOMPOK 1
2KA06
PTA 2015/2016
KETUA KELOMPOK : NPM
1.) M. Yoni W. 16114264
ANGGOTA KELOMPOK : NPM
2.) Abdurrahman Aziz 10114061
3.) Adi Supriyadi 10114246
4.) Aji Saputro 10114679
5.) Bagus Putra Nata 12114000
6.) Denny Fernando 1C114872
7.) Dessy Resmaliasari 12114770
8.) Enggar Triyasto P. 13114578
9.) Fikri Ardiansyah 14114214
10.) Friendly Nur Shakti 14114391
11.) Haniel Zefanya 14114751
12.) Reyhan Pradipta 19114128
13.) Siti Kardiyanti Sukma 1A114359
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mengenai Usaha Kecil Menengah. Dalam penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas pada mata kuliah Teori Organisasi Umum II.
Dalam pembuatan makalah ini saya mendapatkan bahan dari narasumbernya langsung dan dari media sosial. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan ke arah kesempurnaan. Akhir kata kami ucapkan terimakasih
Depok, Oktober 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tahu merupakan salah satu produk dari komoditas usaha kecil menengah berbahan baku kedelai (Glycine sp) yang banyak dijumpai di beberapa daerah. Mulai dari perkotaan sampai di pedesaan industri pembuatan tahu mulai dikembangkan. Hal ini disebabkan proses produksi tahu yang cukup sederhana, ditambah lagi pemerintah juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk membuka dan mengembangkan usaha produksi tahu skala kecil dan menengah.
Salah satunya Usaha Kecil Menengah pada Pabrik Tahu. Banyaknya pengusaha atau perusahaan tahu yang berkembang memberi dampak positif, yaitu mampu mencukupi permintaan pasar yang terus naik dari waktu ke waktu, Membuka lapangan kerja sekitar lingkungan pabrik tahu memperkecil angka pengangguran.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas timbul beberapa pokok permasalahan berkaitan dengan usaha Pabrik Tahu ini, yaitu:
1.) Sejak kapan Usaha Kecil Menengah (UKM) ini berdiri?
2.) Bagaimana caranya mempertahankan kualitas bahan mentah?
3.) Apa Motivasi sang pengusaha membangun UKM ini?
1.3 Tujuan
1.) Mengetahui bagaimana menjalankan usaha kecil menengah dengan baik dan benar.
2.) Mengetahui proses pembuatan tahu itu sendiri
3.) Mengetahui berapa banyak keinginan konsumen pada poduk tahu
1.4 Manfaat Penellitian
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Bermanfaat sebagai proses pembelajaran mengenai berwirausaha
2. Menambah pengetahuan dari proses awal pembuatan tahu yang berbahan dasar kacang kedelai.
3. Bermanfaat sebagai pembelajaran mewawancara dengan pelaku wirausaha
4. Menambah wawasan dan menginspirasi dari pelaku wirausaha
BAB II
PENGERTIAN
2.1 DEFINISI UKM
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
2.2 JENIS-JENIS USAHA KECIL MENENGAH
Ada 3 jenis usaha yang bisa dilakukan oleh UKM untuk menghasilkan laba. Ketiga jenis usaha tersebut adalah :
1.) Usaha Manufakur (Manufacturing Business)
Yaitu usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen. Kalau anda bingung, contohnya adalah konveksi yang menghasilkan pakaian jadi atau pengrajin bambu yang menghasilkan mebel, hiasan rumah, souvenir dan sebagainya.
2.) Usaha Dagang (Merchandising Business)
Adalah usaha yang menjual produk kepada konsumen. Contohnya adalah pusat jajanan tradisional yang menjual segala macam jajanan tradisional atau toko kelontong yang menjual semua kebutuhan sehari-hari.
3.) Usaha Jasa (Service Business)
Yakni usaha yang menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk konsumen. Sebagai contoh adalah jasa pengiriman barang atau warung internet (warnet) yang menyediakan alat dan layanan kepada konsumen agar mereka bisa browsing, searching, blogging atau yang lainnya.
2.3 CONTOH-CONTOH USAHA MENENGAH
Dari uraian di atas timbul beberapa pokok permasalahan berkaitan dengan usaha tahu ini, yaitu:
1) Usaha pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah.
2) Usaha perdagangan (grosir) termsuk ekspor dan impor
3) Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar provinsi.
4) Usaha industri makanan dan minuman, elektronok dan logam.
5) Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 BIOGRAFI
Nama Perusahaan : Pabrik Tahu AS
Pemilik : Bapak Warsito
Alamat : Kampung Rawakalong RT001/10 Kelurahan Grogol Kecamatan Limo, Kota Depok
Tahun berdiri : 2001
Jumlah Karyawan : 40 Karyawan
3.2 HASIL KUNJUNGAN
Gambar diatas adalah Pabrik Tahu AS yang dimiliki oleh Bapak Warsito, telah berdiri dari tahun 2001 sampai sekarang, jadi sudah berjalan selama kurang lebih 14 tahun. Kegiatan dari pabrik ini adalah melakukan pembuatan makanan pokok yaitu tahu dengan bahan dasar kedelai hasil impor dari USA yang di impor tiap 2 minggu sekali.
Dalam menjalankan usahanya ini Bapak Warsito menghasilkan kurang lebih 500 buah tahu tiap hari tergantung dari pesanan yang diterima.
Gambar 1.2 Kacang kedelai
Pada gambar 1.2 adalah kacang kedelai yang merupakan bahan dasar dari pembuatan tahu sendiri.
Gambar 1.3 Tahu yang sudah jadi
Pada gambar 1.3 merupakan tahu yang sudah jadi setelah melewati proses yang panjang
3.2.1 Produksi yang dihasilkan
Produk yang dihasilkan dari Pabrik Tahu AS antara lain:
· Tahu Cina
· Tahu Potong (Tahu putih)
· Tahu Goreng (Tahu Coklat)
3.2.2 Pangsa Pasar dan Porsi Penjualan
Dalam pangsa pasar, konsumen dari tahu ini sendiri adalah pedagang sayur, ibu rumah tangga, dan pedagang pasar. Porsi penjualan juga tergantung dari banyaknya pesanan. Pabrik rumahan ini juga membutuhkan sekitar 1,8 ton kedelai untuk menghasilkan 500 tahu tiap harinya yang akan diedarkan atau siap dijual ke pangsa pasar.
3.2.3 Harga Jual
· Tahu Cina : Rp 2.500 /tahu
· Tahu Potong : Rp 500/potong
· Tahu coklat : Rp 1000/potong
3.2.4 Pemasaran
Bisa langsung dibeli dari pabrik dengan harga relative terjangkau, dan lewat pesanan yang diterima.
3.2.5 Cara Jual
Satuan atau eceran bisa juga dalam bentuk banyak(partai), biasanya dalam bentuk partai ini akan dijual kembali di pasar.
3.2.6 Penghasilan
Laba yang di dapat oleh Bapak Warsito dalam penjualan tahu ini bisa mendapatkan keuntungan sekitar 2-3 juta dalam satu hari, itu untuk keuntungan eceran dari pabrik.
3.3 PROSES PEMBUATAN TAHU DI PABRIK TAHU AS
3.3.1 Bahan Baku:
1 Kacang kedelai
2 Air
3 Garam
4 Cuka
3.3.2 Alat yang diperlukan:
1 Bak untuk perendaman kacang
2 Mesin giling
3 Mesin molen
4 Tempat perebusan
5 Kain saring
6 Kain bungkus
7 Alat cetak
8 Mesin ketel
9 Bahan bakar kayu
10 Tempat bak untuk menampung hasil rebusan
3.3.3 Cara Pembuatan:
Gambar 1.4 terlihat kacang sedang direndam dalam bak penampungan +/- selama 3 jam
Setelah direndam, kemudian dicuci sampai bersih atau membersihkan kulit ari kedelai yang sudah direndam tadi.
Gambar 1.5 kacang kedelai yang sudah bersih siap digiling dengan menggunakan mesin giling.
Gambar 1.6 hasil penggilingan diperas dengan menggunakan mesin molen sampai semua sarinya terambil. Dari hasil pemerasan akan diperoleh ampas tahu dan sari kacang kedelai. Ampas tahu dapat digunakan untuk pakan ternak dan bisa juga untuk oncom, sedangkan sari kacang kedelai adalah bahan yang digunakan untuk pembuatan tahu
Gambar 1.7 setelah sari kacang kedelai direbus selama 1 jam dan ditaruh di dalam wadah, kemudian disaring secara manual menggunakan kain saring yang berwarna merah. Lalu diberi cuka dan gara. Cuka ini berfungsi untuk membantu proses penggumpalan pada sari kedelai, selain cuka bisa menggunakan jeruk nipis sebagai alternative lain. sedangkan garam berfungsi untuk memberi perasa.
Gambar 1.8 Proses penggumpalan karena pemberian cuka pada sari kedelai
Gambar 1.9 kemudian disendok, dibungkus menggunakan kain, lalu selanjutnya dicetak sesuai pesanan.
Gambar 1.10 proses penggorengan tahu coklat
Gambar 1.11 setelah airnya tiris, barulah kain pembungkus bisa dibuka dan tahu ditaruh di dalam bak berisi air dan siap untuk dipasarkan.
Gambar 1.12 gambar diatas adalah transaksi kelompok kami dalam pembelian tahu di lokasi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hasil dari observasi UKM yang kami lakukan yaitu Pabrik Tahu AS ini menjual 3 macam produk tahu yang berbeda bentuk dan warnanya. Produk tahu ini merupakan kebutuhan primer manusia atau kebutuhan pokok sebagai bahan pangan. Pabrik tahu AS ini menjual tahu dari bahan dasar kedelai pilihan yang diimpor dari USA setiap 2 minggu sekali sehingga hasil yang didapatkan adalah tahu yang berkualitas terbaik. Pabrik tahu AS ini untuk pemasaran penjualannya memiliki kisaran harga yang terjangkau bagi masyarakat yang ingin mengkonsumsinya, dari mulai harga Rp 1.500,00/buah hingga harga Rp 2.000,00/buah. Omset keuntungan yang didapatkan oleh pabrik tahu AS mencapai kurang lebih 2jt sampai 3jt perhari.
4.2 Saran
Saran untuk Pabrik Tahu As milik Bapak Warsito yaitu agar meningkatkan lagi kualitas dan macam macam dari produk tahu yang dihasilkan, mungkin dengan menginovasikan produksi tahu selain berwarna putih dan coklat dapat diolah lagi tahu berbentuk atau berwarna lainnya agar tidak kalah persaingan dengan pabrik tahu lainnya. Saat ini persaingan perdagangan semakin kompetitif dan semakin meningkat. Selain produksinya yang ditambahkan maka untuk pelayanan, fasilitas, kenyamanan, kebersihan, kehigienisan dan kenikmatan dari produknya harus ditingkatkan agar konsumen merasa puas dan nyaman. Untuk pemasaran diberbagai toko pun harus ditingkatkan agar lebih banyak lagi produksi tahu dalam perhari.
PROFIL USAHA
Makalah Ini Dipresentasekan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Kewirausahan
Oleh:
ARPAN FAISAL
NIM : 12101122
Dosen Pembimbing :
DARIYANTO SETIAWAN M.A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AS-SUNNAH
DELI SERDANG – SUMATERA UTARA
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbi’alamin segala puji hanya milik Allah subhanahu wata’ala yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah dalam mata kuliah Kewirausahaan. Shalawat beserta salam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah membawa risalah islam berupa ajaran yang hak lagi sempurna bagi manusia.
Adapun judul makalah kami adalah Profil Usaha. Dipersentasekan untuk tugas memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PROFIL USAHA
A. Pengertian Profil Usaha
B. Pengembangan Wawasan Jadi Bidang Usaha
C. Rintisan Usaha Baru
D. Perdagangan Besar (Grosir)
E. Perdagangan Kecil (Eceran)
1. Pengertian Pedagang Eceran
2. Pedagang Kaki Lima
3. Franchising (Waralaba)
BAB III
KESIPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap orang mempunyai impian, namun tidak semua orang berani mewujudkannya. Hanya orang-orang tangguh yang berani mewujudkan apa yang diimpi-impinya. Sungguh perbedaan orang besar dan orang kecil adalah terkait mimpinya. Ingat, orang-orang sukses dalam sejarah adalah orang kecil, orang yang pernah merasakan kemiskinan, dan orang-orang yang pernah menikmati keterbatasan dibawah hidup mereka. Keadaan telah mendorong mereka untuk berpikir keras, besar,dan selalu mencari solusi[1]. Berpikirlah positif biar mukjizat dalam diri anda melesat agar hidup lebih sukses dan lebih bahagia, sebab pikiran adalah kekuatan yang sangat efektif[2]. Apalaginya untuk membentuk usaha yang akan dijalaniya.
Wirausaha suatu kegiatan yang menjanjikan dalam kehidupan seseorang. Tidak ada lembaga formal yang benar-benar tepat untuk melahirkan enterpreneur, setiap lembaga formal, mengajarkan anda mengerjakan bisnis dan memutar uang orang lain, mulailah.. Melihat kekuatan itu pada diri anda sendiri.
Oleh karena itu pembahasan makalah kami ialah tenteng “Profil Usaha” yang mana kami merangkum semaksimal mungkin, yaitu apa yang dimaksud dengan profil usaha, pengembangan wawasan jenis bidang usaha, rintisan usaha wirausaha baru, perdagangan besar (grosir), perdagangan kecil (eceran), pedangan kaki lima, waralaba. Semoga bermamfaat.
BAB II
PROFIL USAHA
A. Pengertian Profil Usaha
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Profil adalah gambaran, grafik atau ikhtisar[3]. sedangkan usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud[4]. Jadi pemakalah dapat menyimpulkan bahwa makna profil usaha adalah gambaran kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud.
B. Pengembangan Wawasan Jadi Bidang Usaha
Untuk mengemgangkan wawasan jadi bidang usaha bergantung beberapa hal, diantaranya:
1. Minat seseorang, misalnya berminat dalam bidang industri atau kerajinan.
2. Modal, apakah sudah tersia modal awal atau belum, atau apa saja yang sudah dimiliki.
3. Relasi, apakah ada keluarga, teman, yang sudah menekuni usaha sama atau usaha yang akan dikerjakan ada relevansi/saling menujang dengan usaha tersebut.
4. Dan berbagai peluang lainnya[5].
Lembaga manajemen FE UI pada tahun 1987 melakukan penelitian dan berhasil merumuskan beberapa permasalah utama yang dihadapi SME (Small Medium Enterprises) :
1. Sebuah imvestas imasalah permodalan: kemudahan usaha (lokasi dan perizinan).
2. Pengenalan usaha: pemasaran, permodalan, hubungan usaha.
3. Meningkatkan usaha: pengadaan barang/bahan.
4. Usaha menurun karna: kurang modal,kurang mampu memasarkan, kurng keterampilan teknis, dan administrasi.
5. Mengharapkan bantuan pemerintah berupa modal, pemasaran, dan pengadaan barang.
6. 60% mengunakan tekniknologi tradisional.
7. 70% menggunakan pemasaran langsung ke konsumen.
8. Untuk memperoleh bantuan perbankan, dokumen-dokumen yang harus disiapkan dipandang terlalu rumit[6].
C. Rintisan Usaha Baru
Kita harus mengetahui bahwa bentuk usaha dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu swasta dan pemerintah, adapun kegiatan usaha di Indonesia terdiri dari:
1. Perorangan
2. Pesekutuan
3. Perseroan
4. Negara dan Daerah
5. Koperasi[7].
Setiap orang mempunyai impian, namun tidak semua orang berani mewujudkannya. Hanya orang-orang tangguh yang berani mewujudkan apa yang diimpi-impinya. Sungguh perbedaan orang besar dan orang kecil adalah terkait mimpinya. Ingat, orang-orang sukses dalam sejarah adalah orang kecil, orang yang pernah merasakan kemiskinan, dan orang-orang yang pernah menikmati keterbatasan dibawah hidup mereka. Keadaan telah mendorong mereka untuk berpikir keras, besar,dan selalu mencari solusi[8].
Pilihan usaha yang akan dikembangkan tergantung pada minat, pengetahuan, dan fasilitas yang ada pada masing-masing kelompok. Jadi, kalau dikaji lebih lanjut, bagi orang-orang kreatif banyak terbuka lapangan untuk berwirauhasa, sebelum sampai kepenetapan pilihan usaha apa yang harus dibuka, maka calon usahawan, harus melakukan survey, observasi lapangan, dan banyak bertanya-tanya bagaimana seluk-beluk usaha bisnis dalam bidang tertentu. Kita harus tetap berhati-hati jangan sampai mendapat teman palsu yang pura-pura mau menjadi patner baik tetapi malah menjerumuskan. Perlu diingat bahwa di dalam masyarakat, kita akan menemukan orang-orang yang berprilaku negatif, tidak sebaik kita duga, atau tidak sama baiknya dengan kita. Bolehlah kita berasumsi bahwa tidak semua orang itu baik. Asumsi ini akan membuat kita lebih waspada terjun kelapangan bisnis. Akan tetapi, jangan kehati-hatian ini membuat kita takun, ragu, dan batal membuka bisnis[9].
PROSES DAN KARAKTERITIS ORANG YANG BERPOTENSI MENJADI KAYA
D. Perdagangan Besar (Grosir)
Perdagang besar ialah segala aktivitas marketing yang menggerakan barang-barang dari produsen ke pedagang eceran atau kelembaga-lembaga marketing lainya. Jadi kita lihat dari proses marketing yang meliputi kosentrasi, equasi, dan distribusi, seperti pedagang grosir. Maka proses pengumpulan dan pengembangan konsentrasi dan squasi dilakukan oleh pedagang besar sebagai berikut:
p k
Konsentrasi equasi disribusi
Perdagangan besar besar
Perdagang
Eceran
Kecil
Untuk meneliti apakah kegiatan distribusi itu merupakan kegiatan perdagangan besar atau bukan, ada tiga sifat yang bisa diperhatikan:
1. Motif pembelinya
Ini memiliki tujuan bahwa barang bukan untuk dikonsumsi tetapi untuk dijualkembali dengan memperoleh keuntungan.
2. Jumlah pembeli
Kita mengetahui beberapa kategori konsumen
- Comerscial consumers
- industrial consumers
- governmental consumers.
3. Cara-cara usaha dari perusahaan
- Perdagangan besar mempunyai usaha yang diskriminatif, hanya melayani perdagangan eceran, tidak melayani semua konsumen.
- Transaksi perdagangan besar adalah besar, artinya lebih besar dari kebutuhan sehari-hari.
- Harga-harga dapat berubah sesuai situasi[10].
Fungsi-fungsi Usaha Besar
- Pengumpulan dan penyebaran
Inilah fungsi utama, mereka berusaha mengumpulkan barang dari berbagai produsen kemudian menyebarkannya kepada pedagang kecil.
- Pembelian dan penjualan
Kegiatan pembelian sangat menentukan kelancaran untuk mengembangkan tugas dan tanggung jawab menyampaikan barang dan jasa kekonsumen.
- Pemilihan barang
Ini tidak dapat dipisahkan dari pembelian dan penjualan barang. Sebab dialah yang melakukan pemilihan terutama berdasarkan jenis, mutu, dan harga barang pilihannya.
- Pemberian kredit
- Penyimpanan.
- Pengangkutan
E. Perdagangan Kecil (Eceran)
1. Pengertian Pedagang Eceran
Suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir. Perdagang eceran adalah mata rantai terakhir dalam penyaluran barang dari produsen sampai kepada konsumen. Sedangkan pedagang adalah orang-orang atau toko yang kerja utamanya mengecerkan barang.
1. Keuntungan dan Kelemahan Perdagangan Eceran
a. Keuntungan
- Modal yang diperlukan adalah kecil dan rentabilitasnya besar.
- Pedagang-pedagang eceran kecil bahwa pendapatannya dari usaha itu merupakan pendapatan tambahan atau kadang-kadang hanya iseng atau mengisi waktu lowong terupama pada daerah musiman.
- Tempatnya strategis
- Hubungan antara pedagang dan konsumen adalah kuat.
b. Kelemahanya
- Keahlian kurang
- Administrasi dalam arti pembukuan tidak diperhatikan, sehingga kadang-kadang habis dimakan.
- Tidak mengadakan sales promatiom.
2. Pedagang Kaki Lima
Pedagang kaki lima ialah orang (pedagang-pedagang) golongan ekonomi lemah, yang berjualan barang kebutuhan sehari-hari. Istilah kaki lima diambil dari pengertian tempat di tepi jalan yang lebar lima kaki[11].
Ciri-ciri pedagang kaki lima.
Ø Kegiatan usaha, tidak terorganisir secara baik.
Ø Tidak memiliki surat izin usaha.
Ø Tidak teratur dalam kegiatan usah, baik ditinjau dari tempat usaha maupun jam kerja.
Ø Bergerombol di trotoir, atau di tepi-tepi jalan protokol, di pusat-pusat di mana banyak orang ramai.
Ø Menjajarkan barang dagangannya sambil berteriak, kadang-kadang berlari mendekati konsumen.
3. Franchising (Waralaba)
Waralaba adalah sabagai pelimpahan dari pabrik atau distributor suatu produk atau jasa yang diberikan kepada agen-agen lokal atau pengecer dengan membayar sejumlah royalti[12]. Adapun defenisi lain adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/ penyalur[13].
Keuntungan
- produk yang ditawarkan telah memasuki pasaran yang luas dan diterima oleh umum
- tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk memperkenalkan kredibilitas perusahaan induknya.
- Keahlian manajemen karena pengalaman sudah lama.
- Kelengkapan modal ini mencakup fasilitas perlengkapan, tata letak, kontrol persediaan dan sebagainya.
- Pengetahuan tentang pasar.
Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil
Kekuatan.
- Memiliki kebebasan untuk bertindak.
- Fleksibel. Dapat menyesuikan dengan tempat, tenaga kerja.
- Tidak mudah goncang.
Kelemahan.
- Struktural adalah kelemahan usaha dalam manajemen, organisasi, teknologi, sumber daya,
o Manajemen teknologi
o Kesulitan mencari modal
o Pengedalian modal, dan mutu
o Terbatasnya akses pesan
o Tenaga kerja
- Kultural adalah kelemahan dalam upaya perusahan yang kurang mencerminkan perusahan, dan kurang imformasi[14].
-
BAB III
KESIPULAN
untuk mengemgangkan wawasan jadi bidang usaha bergantung beberapa hal, diantaranya:
1. Minat seseorang, misalnya berminat dalam bidang industri atau kerajinan.
2. Modal, apakah sudah tersia modal awal atau belum, atau apa saja yang sudah dimiliki.
3. Relasi, apakah ada keluarga, teman, yang sudah menekuniusaha sama atau asaha yang akan dikerjakan ada relevansi/saling menujang dengan usaha tersebut.
4. Dan berbagai peluang lainnya[15].
Kita harus mengetahui bahwa bentuk usaha dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu swasta dan pemerintah, adapun kegiatan usaha di Indonesia terdiri dari:
1. Perorangan
2. Pesekutuan
3. Perseroan
4. Negara dan Daerah
5. Koperasi
DAFTAR PUSTAKA
Buchari Alma, Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum.Bandung: Alfabeta, cet,17, 2010.
Depertemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pt Gramidia, Cet, 4, 2008.
Ekawarna, Manajemen Badan Uasaha Dan Koperasi. Jakarta: Gaung Persada Press, cet, 1, 2010.
Endrik Safudi, Langkahkan Kakimu Upaya Mengubah Keadaan Diri Tanpa Lupa Diri. Jakarta: Pt Elax Media Komputindo, 2015.
Ibrahim Elfiky, Terapi Berpikir Positif , Jakarta: zaman,cet. 32, 2014.
Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses, Bandung: Salemba EmSpat, 2006.
Velentino Dinsi, Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian .Jakarta: pt.let’s Go Indonesia, cet,4, 2005.
[1] Endrik Safudi, Langkahkan Kakimu Upaya Mengubah Keadaan Diri Tanpa Lupa Diri, (Jakarta: Pt. Elax Media Komputindo, 2015), h.3-4
[2]Ibrahim Elfiky, Terapi Berpikir Positif , (Jakarta: zaman,cet. 32, 2014), h.2.
[3] Depertemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pt Gramidia, Cet, 4, 2008),h.1104.
[4] Ibid, h. 1538.
[5]Buchari Alma, Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum, (Bandung: Alfabeta, cet,17, 2010),h.135.
[6]Velentino Dinsi, Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian ,(Jakarta: pt.let’s Go Indonesia, cet,4, 2005), h.25.
[7]Ekawarna, Manajemen Badan Usaha Dan Koperasi, (Jakarta: Gaung Persada Press, cet, 1, 2010), h.2.
[8] Endrik Safudi, Langkahkan Kakimu Upaya Mengubah Keadaan Diri Tanpa Lupa Diri, h.3-4.
[9]Buchari Alma, Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum, h.138-139.
[10] Ibid, h.141-142
[11]Ibid, h.156-157
[12]Ibid, h.159.
[13]Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Bandung: Salemba Empat, 2006), h.114.
[14] Ibid, h. 124.
[15]Buchari Alma, Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum, h.135.
0 komentar:
Posting Komentar